Rekaman pun sudah selesai dilakukan, tapi pemeriksaan ternyata tak kunjung usai, VE pun mulai khawatir dan berinisiatif mengirim pesan pendek ke pacarnya yang tengah berada di ruang tunggu. Pacarnya pun khawatir, langsung mencoba mengetuk pintu ruangan, namun tak kunjung dibukakan.
Akhirnya ia mendobraknya dan menghentikan pemeriksaan tersebut. Cerita VE, si dokter waktu itu berhasil berbenah sewaktu pintu ruangan belum terbuka.
Mereka berduapun beranjak keluar dari klinik. Namun sebelum pulang, ketika berada di parkiran, keduanya penasaran dan mencoba melihat apa yang dilakukan si dokter saat pemeriksaan tadi, melalui rekaman video yang diambil oleh korban.
Waktu itulah kejahatan si dokter terbongkar, keduanya kaget melihat rekaman video yang menampilkan si dokter sedang menggunakan alat pengaman berbentuk karet bergerigi, serta mengeluarkan alat kelaminnya.
Mereka pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Batam Kota. Setelah memperlihatkan bukti rekaman yang mereka punya dan selesai dimintai keterangan oleh petugas di sana.
Kemudian tim opsnal yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Batam Kota, IPDA Yustinus Halawa, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa alat yang dipergunakannya saat melakukan pengobatan dengan korban.