SIJORIKEPRI.COM, LINGGA — Tim kajian dari Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan study kelayakan topografi pulau Bakung, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang layak menjadi tempat untuk karantina sapi. Kelayakan tersebut karena kondisi pulau Bakung memiliki tata letak wilayah yang strategis dengan bukit yang tidak begitu terjal serta landai dan kaya akan tanaman lokal.
“Kalau saya melihat dari topografinya sih bagus, pulaunya landai dan bukitnya juga tidak terjal dan tanaman rumputnya juga banyak. Artinya, pulau ini layak jadi tempat karantina hewan,” ungkap Prof. I Gede Suparta Budisatria, ketua Tim kajian dari UGM, di Pulau Bakong, Kamis, (13/07/2017).
Namun pernyataan tersebut, menurutnya belum sepenuhnya layak bagi Kementerian Pertanian, dengan kajian ini, ia akan menganilis terlebih dahulu sejumlah sample pakan lokal ternak, air dan kontur tanah yang telah diambil di pulau Bakung itu.
Katanya lagi, yang perlu diperhatikan bagi ternak adalah pakannya. Karena, jika mereka dilepas dari kandang, mereka bisa cari pakan sendiri. Makanya, kita analisis dulu untuk mengetahui kandungan nutrea disetiap tumbuhan lokal, baik rumput maupun yang lainnya, beracun atau tidak.
“Karena itu, menjadi persyaratan yang wajib bagi karantina hewan. Jika bisa dimakan tetapi ada kandungan racun, kan berbahaya bagi ternak,” terangnya.
Lanjutnya, pihaknya akan menghitung jumlah produksi tanaman serta sumber air lokal dalam jangka waktu satu tahun. Apakah bisa menampung ternak dengan jumlah yang banyak atau tidak.
“Setelah kami analisis semua sample nantinya. Kami juga hitung berapa jumlah ternak yang akan bisa ditampung disitu dengan pakan yang tersedia. Harapan kami, hasil kajian ini yang kemudian disatukan dengan lainnya bisa menguatkan dasar usulan karantina hewan di Bakung oleh Pemkab Lingga,” unggahnya. (SK-Pus)
