JAKARTA — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria, mengingatkan pentingnya kesadaran terhadap perkembangan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI) bagi pengelola perusahaan media siber.
Pesan ini disampaikan saat menerima kunjungan Pengurus Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Kantor Kementerian Komdigi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, (19/11/2024).
Nezar, yang didampingi oleh Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Komdigi, Prabu Revolusi, menyatakan bahwa perkembangan AI yang begitu pesat dapat menjadi tantangan besar bagi eksistensi lembaga pemberitaan.
“Dalam waktu dekat, tidak menutup kemungkinan AI yang dikembangkan oleh platform digital akan ‘memaksa’ perusahaan media siber mengurangi karyawan, termasuk wartawan, dalam jumlah signifikan,” ujar Nezar, mantan Pemimpin Redaksi Jakarta Post.
Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa, melaporkan bahwa JMSI kini memiliki 512 anggota perusahaan media siber. Dari jumlah tersebut, 98 perusahaan telah diverifikasi secara faktual oleh Dewan Pers.
“Kami terus bekerja bersama pengurus daerah JMSI untuk meningkatkan jumlah anggota yang terverifikasi,” ujar Teguh.
Namun, Teguh menegaskan, selain memenuhi standar Dewan Pers, anggota JMSI juga harus memperhatikan perkembangan teknologi digital dan AI seperti yang disampaikan Wamen Komdigi.
Teguh juga mengungkapkan rencana JMSI memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh, termasuk Menteri Komdigi, Meutya Hafid, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-3 JMSI yang akan digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, pertengahan Desember mendatang.
Dalam kunjungan tersebut, Teguh hadir bersama Ketua JMSI Jakarta, Wayan Sudane; Ketua JMSI Lampung, Ahmad Novriwan; Ketua JMSI Kepulauan Riau (Kepri), Eddy Supriatna; Ketua Bidang Sekretariat dan Pendataan Anggota, Ari Rahman; serta Sekretaris Bidang Hubungan Antar Lembaga, Yayan Sopyani. ***
