GESER UNTUK BACA BERITA
BATAMKEPRI

Kepri Catat Pertumbuhan Ekonomi 7,14 Persen, Gubernur Ansar: IPM Tembus Peringkat Tiga Nasional

×

Kepri Catat Pertumbuhan Ekonomi 7,14 Persen, Gubernur Ansar: IPM Tembus Peringkat Tiga Nasional

Sebarkan artikel ini
Kepri Catat Pertumbuhan Ekonomi 7,14 Persen, Gubernur Ansar: IPM Tembus Peringkat Tiga Nasional
Kepri Catat Pertumbuhan Ekonomi 7,14 Persen, Gubernur Ansar: IPM Tembus Peringkat Tiga Nasional. (Foto : Ist)

BATAM – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali mencatat prestasi membanggakan. Pertumbuhan ekonomi daerah ini pada triwulan II tahun 2025 mencapai 7,14 persen (year-on-year), menempati peringkat ketiga nasional setelah Maluku Utara dan Sulawesi Tengah, sekaligus tertinggi di Pulau Sumatera.

Tak hanya itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepri juga menunjukkan capaian luar biasa dengan menempati posisi ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta, sekaligus tertinggi di Sumatera.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Hal ini disampaikan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, saat menghadiri Pertemuan Regional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) se-Sumatera di Swiss-Belhotel Harbourbay, Batam, Sabtu (20/9/2025).

“Transformasi ekonomi Kepri kini telah diarahkan pada tema Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia, dengan indikator ekonomi dan sosial yang terus menunjukkan capaian positif,” ujar Gubernur Ansar.

Menurut Ansar, capaian pertumbuhan ekonomi ini menjadi bukti nyata bahwa arah pembangunan Kepri telah berada di jalur yang tepat. Sejumlah kebijakan strategis pemerintah pusat, seperti penetapan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ) di Batam, Bintan, dan Karimun serta pembentukan enam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, Bintan, dan Lingga, memberikan dampak positif bagi aktivitas ekonomi daerah.

“Kepri ini merupakan salah satu terasnya negara karena memiliki letak geografis yang sangat strategis. Posisi Kepri dekat dengan Selat Malaka yang merupakan choke point penting dunia, sehingga Kepri sesungguhnya adalah lumbung ekonomi yang dapat memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini,” ungkapnya.

Ansar menambahkan, keberhasilan tersebut tak lepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat yang terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas.

Selain ekonomi, Gubernur Ansar juga menyoroti peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kepri.

Ia menyebut, rata-rata lama sekolah masyarakat Kepri kini mencapai 11,6 tahun, tertinggi kedua nasional setelah DKI Jakarta.

Dalam hal toleransi dan moderasi beragama, Kepri juga konsisten berada di tiga besar nasional sejak tahun 2021, bahkan menempati posisi kedua setelah NTT pada 2024.

“IPM Kepri yang menembus peringkat tiga nasional ini bukan hanya angka statistik, tapi cerminan kerja keras seluruh pihak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Ansar.

Dalam kesempatan itu, Ansar juga memaparkan karakteristik Kepri sebagai provinsi kepulauan dengan 2.028 pulau, di mana 98 persen wilayahnya berupa lautan dan hanya 2 persen daratan.

Dari jumlah tersebut, 394 pulau berpenghuni, dan 22 pulau berbatasan langsung dengan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.

“Letak geografis Kepri menjadikan wilayah ini bukan hanya pintu gerbang Indonesia di utara, tapi juga simpul penting konektivitas ekonomi dan perdagangan dunia,” ujarnya.

Dalam pertemuan yang bertema “Konsolidasi Kahmi untuk Indonesia Maju” itu, Ansar mengapresiasi Majelis Nasional Kahmi yang telah menunjuk Kepri sebagai tuan rumah.

Ia berharap forum ini dapat melahirkan ide dan kolaborasi baru bagi kemajuan daerah dan bangsa.

“Insyaallah, Kahmi akan terus memberikan kontribusi besar dengan ide-ide dan gagasan penting untuk memajukan Kepri bersama provinsi lain di Sumatera. Forum seperti ini sangat strategis untuk memperkuat kerja sama antar daerah menuju Indonesia maju,” ucapnya.

Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Ketua Komisi II DPR RI sekaligus Koordinator Presidium Majelis Nasional Kahmi Rifqinizamy Karsayuda, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal, serta para gubernur se-Sumatera dan perwakilannya.

Turut hadir pula Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam Amsakar Achmad, Bupati Lingga Muhammad Nizar, Bupati Anambas Aneng, Wakil Bupati Natuna Djarmin, dan Ketua Majelis Wilayah Kahmi Kepri Suryadi bersama para ketua Majelis Wilayah Kahmi se-Sumatera.

“Kami percaya forum seperti ini membawa keberkahan dan memperkuat solidaritas antar alumni HMI, demi mewujudkan Indonesia yang semakin maju,” pungkas Ansar. ***

banner 200x200