TANJUNG PINANG

Kepri Permata Biru Ekonomi: Gubernur Ansar Ahmad Optimistis Kelola Potensi Kelautan untuk Masa Depan Indonesia

×

Kepri Permata Biru Ekonomi: Gubernur Ansar Ahmad Optimistis Kelola Potensi Kelautan untuk Masa Depan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad Optimistis Kelola Potensi Kelautan untuk Masa Depan Indonesia. (Foto : Ist)

TANJUNG PINANG – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyatakan bahwa Kepulauan Riau (Kepri) memiliki potensi besar untuk menjadi masa depan Indonesia jika potensi kelautan dikelola dengan baik. Hal ini disampaikan Ansar dalam pembukaan Lokakarya Inisiasi Forum Mitra Pembangunan/Komite Daerah Konservasi Laut Provinsi Kepri di Aula Wan Seri Beni Dompak, pada Kamis (22/8/2024).

“Kepri diakui sebagai Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia, dan akan menjadi lumbung besar negara untuk menghasilkan devisa demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur Ansar Ahmad.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Lokakarya ini digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pemerintah Provinsi Kepri, USAID Kolektif, dan beberapa pemangku kepentingan lainnya. Tujuannya adalah membentuk forum kolaboratif yang mendukung konservasi dan pengelolaan potensi kelautan dan perikanan yang melimpah di Kepulauan Riau.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ansar menekankan pentingnya komitmen semua pihak, terutama para pemangku kepentingan, untuk mendukung upaya konservasi laut secara berkelanjutan. Salah satu langkah signifikan yang telah dilakukan adalah penetapan kawasan konservasi laut di wilayah Kepri. Saat ini, enam kawasan konservasi telah ditetapkan, dua di antaranya sudah mendapatkan Surat Keputusan dari Menteri Kelautan dan Perikanan.

“Kawasan konservasi pertama ada di Kepulauan Anambas seluas 1,2 juta hektar yang dikelola langsung oleh pemerintah pusat, dan satu lagi di Kabupaten Bintan seluas 138.000 hektar. Empat wilayah konservasi lainnya sedang dalam proses pengusulan ke KKP. Saat ini, kawasan konservasi di Kepri berkontribusi sebesar 10% dari total kawasan konservasi di Indonesia,” jelas Ansar.

Gubernur berharap, forum yang dibentuk melalui lokakarya ini menjadi wadah efektif bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam memberdayakan kawasan konservasi laut secara berkelanjutan.

“Jadikan forum ini sebagai wadah untuk bekerja sama dalam mengelola laut sebagai andalan kita dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pesannya. ***

banner 200x200
Follow