LINGGA (SK) — Pembangunan pelabuhan Roll On Roll Off (RoRo) Batu Kapak Penarik, Daik Lingga, yang merupakan sarana penghubung Ibu Kota Kabupaten Lingga dengan Pulau Singkep, malalui pelabuhan roro Jagoh diperhitungkan selesai akhir Desember 2015 ini, namun, untuk pengoperasian Tol Laut Lingga itu memakan biaya yang mahal, dan itu tidak disuport anggarannya oleh Pemerintah Daerah.
Kepala Bidang Darat, Dishubkominfo Kabupaten Lingga, Rahadi, menuturkan, kegiatan yang masuk dalam agenda Dishub Tahun 2016 tersebut, akan terkendala karena anggaran yang minim, dengan kondisi keuangan yang minim membuat pihaknya terpaksa harus pandai memih kegiatan prioritas yang bisa dijalankan di Tahun 2016.
“Pada akhir Desember ini, sarana pelabuhan roro Penarik selesai dibangun, untuk pengoperasiannya di Tahun 2016 mendatang, kita tidak disuport anggaran,” terangnya kepada Wartawan, Selasa (1/12/2015).
Dikatakan, Untuk mengoperasikan jalur baru tersebut, Bidang Darat Dishubkominfo membutuhkan fasilitas penunjang seperti Tenaga Harian Lepas (THL) sedikitnya 12 orang, mobiler ruangan berupa meja, kursi, lemari dan lainnya untuk mengisi ruangan pos pelabuhan.
“Diperhitungkan sedikitnya kita membutuhkan Rp 500 Juta untuk belanja operasional dan honor petugas pelabuhan, namun, sayangnya dalam pagu anggaran, itu tidak tersedia,” paparnya.
Untuk sarana pendukung aktifnya jalur baru tersebut, lanjut Rahadi, telah tersedia, bahkan, pihak ASDP sebagai penyedia angkutan laut, telah memperjuangkan sebuah kapal Roro khusus untuk mengoptimalkan jalur tersebut.
“Kita rencanakan satu hari bisa dua kali pulang pergi (PP), jadi nantinya, mobilitas ekonomi antara masyarakat Dabo Singkep dan Daik Lingga akan sangat cepat,” ungkapnya.
Aktifnya tol laut tersebut, jelas Rahadi, berpotensi menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Lingga, khususnya dari hasil retribusi parkirnya kita memperkirakan hasil yang didapat dari retribusi parkir saja, akan menaikkan angka PAD Lingga.
“Namun sayangnya, rencana aktif jalur Tol Laut itu Tahun 2016 mendatang, akan tertunda karena tidak di suport anggaran oleh Pemerintah Daerah,” tuturnya.
Kita berharap, pemerintah mempertimbangkan kembali mengaktifkan jalur tersebut, dengan kucuran dana dari Pemerintah Pusat yang hampir Rp 100 Miliar, dapat merealisasikan Tol Laut tersebut.
“Pembangunan sarana pelabuhan dan ruangan kantor pelabuhan Roro Batu Kapak Penarik, telah mencapai 90 persen pengerjaan. Diperkitakan akhir Desember rampung,” unggahnya. (SK-Pus)
LIPUTAN LINGGA : PUSPANDITO
EDITOR : DEDI YANTO