BATAM — Kebanjiran yang telah berlangsung lebih dari 10 hari tanpa ada tanda-tanda surut, membuat warga Tembesi Pondok Tani (TPT) meminta perhatian lebih dari Wali Kota Batam dan pemerintah setempat.
“Saya mohon perhatiannya kepada Pemerintah, baik itu Lurah, Camat, Bupati, atau Wali Kota, juga Dinas Bina Marga atau apapun namanya, untuk memperhatikan kami warga di sini. Jangan datangnya pas Hari H saja, jangan datangnya pas mau Pemilu saja,” kata Makmur Hasibuan, salah seorang warga, kepada SijoriKepri.Com, Minggu, 30 Juni 2024.
Makmur, yang tinggal di RT 02 RW 6, juga menekankan bahwa pemerintah harus memperlakukan warga dengan lebih manusiawi.
“Kami ini manusia, jadi harus dimanusiakan. Kami ini bukan hewan. Jadi tolonglah bagaimana solusinya untuk masalah banjir di tempat kami. Ini banjir sudah dari hari Jumat lalu hingga hari ini. Bahkan hari ini banjirnya masuk rumah. Setiap kali datang hujan, pasti banjir,” lanjut Makmur.
Ia juga menyampaikan kekecewaannya karena tidak ada bantuan atau kunjungan dari pemerintah ke lokasi banjir.
“Jangankan bantuan, tidak ada itu, datang saja tidak, apalagi bantuan,” ungkap Makmur.
Banjir di Tembesi Pondok Tani, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam tersebut, diduga disebabkan oleh pembangunan kawasan industri yang dilakukan oleh PT TPM (PT Tanjung Piayu Makmur). ***
(Darsih)
