– Tuntut Anggaran Yang Telah Mereka Keluarkan.
TANJUNGPINANG (SK) — Polemik berkubu-kubu dalam struktur organisasi mungkin tidak hanya terjadi di partai politik elit, namun juga terjadi di salah satu organisasi masyarakat (ORMAS), dalam hal ini ormas Ikatan Waanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Tanjugpinang yang terpecah menjadi 2 kubu, dimana salah satu tetap bersikeras dalam tampuk kepemimpinan organisasi tersebut, Tanjungpinang, (28/03/2016).
Hal ini berawal ketika IWAPI Pusat, mengundang anggota IWAPI Kota Tanjugpinang dan Kabupaten Bintan, untuk melakukan Rakernas IWAPI di Jakarta, namun setelah berada disana, ternyata berbeda dengan undangan yang diterima, yakni Pengukuhan dan Deklarasi Organisasi Baru yang bernama “Persatuan Perempuan Wirausaha Indonesia” (Perwira), yang notabene adalah anggota IWAPI. Setelah merasa dibohongi akan keadaan tersebut. Maka muncul lah kubu-kubu yang pro dan kontra terhadap hal tersebut, dan menuntut kejelasan akan perkara pendanaan dan lain lainnya sebagai mana disampaikan salah satu anggota Pengurus IWAPI Kota Tanjungpinang, Anita, bersama anggota lainnya, kepada Jurnalis Sijori Kepri.
“Kita merasa di bohongi lah, undangannya Rakernas, tapi malah pengukuhan dan deklarasi Perwira, kami langsung pulang hari itu juga. Kalau kami disana secara tak langsung kami mendukung pengukuhan tersebut, lebih baik kami pulang saja kan,” ungkap Anita, yang diiyakan anggota IWAPI Kota Tanjugpinang lainnya.
Menurutnya, hal ini juga merugikan para anggota IWAPI lainnya, yang telah mengucurkan sejumlah dana untuk pelaksanaan Rakernas di Jakarta, namun untuk Ketua IWAPI Kota Tanjugpinang hanya menanggapi dengan cara yang tidak sepatutnya. Mereka juga meminta kejelasan dana yang telah di kumpulkan pada saat itu, namun Ketua IWAPI Kota Tanjungpinang pada saat itu bernama Ibu Eli Darni, terus dan terus menghindar, sehingga sulit untuk dikonfirmasi oleh anggota lainnya.
“Kita Cuma minta kejelasannya. Sekarang pendanaannya tak ada laporan yang terperinci, dan kita juga bertanya apakah ibu Elly Darni masih menjalankan tugasnya sebagai ketua, tapi sampai saat ini ibu Eli (Ketua IWAPI Kota Tanjungpinang, Red) sulit di hubungi, kita mau semua jelas lo,” ujarnya kesal.
Anita juga mengatakan, untuk hal ini perlunya ada konfirmasi langsung, sehingga anggota IWAPI yang tidak tergabung dalam Ormas Perwira dapat kejelasan, agar mereka tidak ada salah faham antar anggota. Karena sebagian anggota IWAPI di anjurkan untuk hijrah ke Ormas Perwira, namun sebagian menolak karena masih ada keterlibatan oknum-oknum IWAPI yang sengaja mengadu domba antar dua kubu tersebut.
“Kita minta Ketua IWAPI langsung konfirmasi ke kita, yang tidak bergabung di Perwira ini gimana, Ketuanya saja tak pernah ada tanggapan. Sebagian anggota IWAPI yang menyetujui deklarasi Perwira di Jakarta kemarin sudah menggunakan almamater Perwira. Kalo kami-kami ini masih menolak, karena pasti ada oknum yang sengaja bermain di belakang, biar antar kami semakin berkubu,” katanya.
Kata Anita lagi, yang di tipu pada Rakernas itu, bukan saja IWAPI Kota Tanjungpinang saja, melainkan Anggota IWAPI seluruh Indonesia.
“Kami melihat hampir semua anggota IWAPI yang hadir disana terkejut, dengan Rakerna IWAPI yang berubah menjadi Pengukuhan dan Deklarasi Organisasi Baru yang bernama Perwira, yang berlogokan perempuan seksi. Apalagi menurut teman kami anggota IWAPI Aceh, ini akan sulit diterima disana, dengan logo seperti itu,” imbuhnya.
Ia juga berharap agar pihak-pihak yang merugikan mereka, segera memberikan konfirmasi kepada mereka.
“Saya harap mereka yang membuat kita di rugikan dan dibohongi, segera tampil di depan dan segera konfirmasi ke kita, dan jangan diam-diam saja,” tutupnya.
Ketika berita ini diterbitkan, Jurnalis Sijori Kepri telah melakukan komfirmasi kepada Elly Darni via handphone, akan tetapi yang bersangkutan tidak mengangkatnya. Begitu juga ketika kami berusaha mendatangi rumahnya, dibelakang FFC Tanjungpinang, ia juga tidak berada di tempat. (SK-SA/C-SK-RM)