BATAM (SK) — Hari telah beranjak malam. Jam tangan pun telah menunjukan waktu hampir Pukul 19.00 WIB. Namun, pengunjung Pantai Tanjung Pinggir Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, masih banyak juga yang baru mau beranjak dari duduk untuk pulang menuju rumah masing-masing, Senin, (02/01/2017).
Di hari libur khususnya di hari-hari besar keagamaan atau di hari libur sekolah, apalagi di hari pergantian tahun seperti tahun 2017 ini, Pantai Tanjung Pinggir Sekupang, benar-benar ramai di kunjungi wisatawan, khususnya wisatawan lokal. Dimana wisatawan datang kesana dari pagi hingga sore, bahkan malam hari.
Namun sayang di sayang, entah bagaimana pengelolaannya, Pantai Tanjung Pinggir tersebut menjadi tidak indah di pandang mata, bahkan bau menyengat pun tercium hidung, karena banyaknya sampah berserakan dimana-mana tempat. Pantai yang sebenarnya indah itu pun, menjadi tidak indah di pandang mata. Sedih.
“Saya heran kenapa ini pantai kotor begini macam tidak terawat ya, sementara kami masuk tadi harus bayar dua puluh ribu. Siapa yang mengelola dan bagaimana pengelolaannya nih. Sungguh disesali kalau pengelolaannya nggak bagus,” kata seorang warga bernama Ali yang berkunjung bersama keluarganya.
Lain Ali, lain pula pendapat Lestari yang mengaku sedang berkunjung ke Pantai Tanjung Pinggir untuk menghabiskan masa liburan sang anak. Lestari lebih menyoroti pengelolaan pantai tersebut dan berharap si pengelola jangan hanya mau menarik uang, tanpa mau mengelola dengan baik penuh tanggungjawab.
Sunggih menyedihkan, mendapati pantai Tanjung Pinggir Sekupang tersebut menyerak sampah disana sini. Dekat Mushola Al Ikhlas, di kolam renang, di halaman yang di penuhi rerumputan yang sebenarnya indah membentang, bahkan bekas bakar-bakaran pun nampak di sana. Tidak terawat indah, begitulah intinya.
Jaga diri anak-anak anda, jika jadi mandi di pantai, karena cuaca ekstrim agar jaga keselamatan juga, jangan sampai menjadi korban. Begitu lah bunyi himbauan dari Sat Pol Air Polresta Barelang, nampak terpampang di dinding kamar mandi dan toilet yang juga kotor terlihat. Air menggenang tidak mengalir.
Bendera merah putih pun, lusuh seolah tidak dihargai dan di hormati adanya, berkibar seolah tidak semangat. Sungguh menunjukan si pengelola, tidak merawat keindahan pantai dengan baik penuh tanggung jawab, sehingga pantai yang indah dengan pepohonan yang hijau menyejukan tersebut, menjadi kotor. (SK-Nda)
