PEKANBARU — Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, C.W. Wicaksono, menegaskan komitmennya untuk memastikan program Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah Kepulauan Anambas berjalan secara tepat sasaran, partisipatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat lokal.
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan bersama Bupati Kepulauan Anambas, Aneng, dan Wakil Bupati Raja Bayu Febri Gunadian, yang berlangsung hangat dan terbuka di Kantor SKK Migas Sumbagut, Pekanbaru, Selasa (22/7/2025).
“Kami ingin memastikan program CSR yang dijalankan benar-benar tepat sasaran, partisipatif dan mendukung peningkatan daya saing lokal,” ujar Wicaksono.
Dalam dialog bersama pimpinan daerah Kepulauan Anambas, SKK Migas menyambut baik berbagai usulan program sosial yang diajukan, mulai dari pelatihan kerja, pengembangan UMKM, hingga pendidikan vokasi.
Pertemuan tersebut memperkuat sinergi antara sektor migas dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya di wilayah kepulauan terdepan seperti Anambas.
Bupati Aneng dalam kesempatan itu menegaskan bahwa kehadiran industri migas harus memberi dampak langsung bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan industri Migas di Anambas tidak hanya memberi manfaat ekonomi makro, tetapi juga memberikan dampaknya benar-benar bagi kesejahteraan masyarakat lokal,” tegas Bupati Aneng.
Sementara itu, Wakil Bupati Raja Bayu turut menambahkan bahwa kelompok rentan seperti masyarakat pesisir, perempuan, dan generasi muda juga harus diberdayakan lewat program-program sosial migas.
“Kami sangat mendorong penguatan kerja sama dalam program pemberdayaan, mulai dari pelatihan kerja, pengembangan UMKM, pendidikan vokasi hingga program untuk masyarakat pesisir, perempuan, dan generasi muda,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat menyusun langkah-langkah konkret untuk menjalankan CSR yang berbasis kebutuhan lokal.
Hal ini dilakukan agar keberadaan industri energi, khususnya hulu migas, tidak hanya menghasilkan kontribusi fiskal, tetapi juga menumbuhkan kualitas hidup masyarakat sekitar, terutama di daerah terpencil seperti Kepulauan Anambas. ***