BATAM — BP Batam dan PT Metro Nusantara Bahari menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre selama 25 tahun. Acara penandatanganan tersebut berlangsung di Ruang Marketing Centre BP Batam pada Kamis (1/8/2024) sore. Penandatanganan dilakukan oleh Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Wan Darussalam, dan Direktur Utama PT Metro Nusantara Bahari, Victor Pujianto.
PKS ini mencakup penyediaan infrastruktur untuk pembangunan, pengoperasian, dan pengembangan Terminal Ferry Internasional Batam Centre dengan investasi sebesar Rp 3,8 triliun dan luas area 27 hektar. Kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan kualitas dan daya saing pelabuhan, mendukung investasi, pariwisata, dan logistik di Batam.
Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, menekankan pentingnya modernisasi pelabuhan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetitivitas Batam di tingkat internasional. “Pelabuhan merupakan beranda penting bagi Batam untuk bisa bersaing dengan negara kompetitif lainnya. Kita harap Pelabuhan akan makin maju, berkualitas, dan jadi magnet bagi wisatawan seperti Harbourfront,” ujar Purwiyanto. Ia juga berpesan agar pengelola baru dapat menjalankan amanah dengan baik dan bersinergi dengan BP Batam.
Direktur Utama PT Metro Nusantara Bahari, Victor Pujianto, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan infrastruktur pelabuhan agar berdaya saing internasional. “Kami bertekad meningkatkan kualitas. Semoga Pelabuhan Batam semakin menarik dan dapat bersaing dengan pelabuhan lain di Singapura dan Malaysia,” jelasnya.
Sebelumnya, pada siang hari yang sama, BP Batam juga menandatangani Berita Acara Serah Terima Aset dan Operasional Terminal Ferry Internasional Batam Centre dari PT Synergy Tharada ke BP Batam. Namun, penandatanganan tersebut tidak dihadiri oleh PT Synergy Tharada, mitra pengelola pelabuhan sebelumnya. Meskipun demikian, acara serah terima tetap dilaksanakan dengan tanda tangan dari jajaran pimpinan BP Batam.
“Disayangkan mitra kita tidak hadir. Maka sudah menjadi tanggung jawab dari mitra, pada pukul 00.00 aset diserahterimakan ke BP Batam, agar pelayanan pada masyarakat terus berjalan. Tidak boleh ada pembiaran dan gangguan bagi pelayanan di pelabuhan,” tegas Purwiyanto. BP Batam memastikan bahwa pelayanan terhadap pengguna pelabuhan tetap berjalan normal selama masa transisi ini.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto; Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Wahjoe Triwidijo Koentjoro; Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Soeharto Pranoto; serta pejabat lainnya, termasuk Kabiro Hukum dan Organisasi BP Batam, Alex Sumarna, dan Kepala Pusat Perencanan Program Strategis BP Batam, Fesly Abadi Paranoan, Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar, Kepala Satuan Pemeriksa Intern BP Batam, Imbuh Agustanto dan Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait. ***
(Wak Dar)
