LINGGA (SK) — Kaliandra, tanaman energi yang penanamannya di mulai pada Januari 2015 lalu, lewat Gerakan menanam Kaliandra Lingga dan Singkep Go Green. Kaliandra adalah tanaman energi yang sangat mudah tumbuh diberbagai jenis tanah, seperti, tanah liat, pasir, dan berbatu, kecuali lahan yang terendam air.
Selain itu, tanaman Kaliandra ini dapat menyuburkan tanah, kegunaan lain tanaman ini daunnya untuk pakan ternak, bunganya untuk berternak lebah madu, dan batang pohonnya untuk wood pellets, karena kadar kalorinya sama dengan batu bara, sehingga bisa digunakan untuk pembangkit listrik secara nasional.
Untuk pertama kali, penanaman Kaliandra digerakan dan dipusatkan di Lampung, dan dibangun pabrik wood pellets yang pertama. Gerakan Sosiopreneur Demi indonesia (SDI), yang di gagas oleh Dahlan Iskan dan Rida K Liamsi ini, untuk di Kabupaten Lingga, perkebunan Kaliandra dibuka di Cik Latip, Desa Sungai Harapan, Kecamatan Singkep Barat ini, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ridwan, General manager (GM) PT SDI Lingga, perkebunan Kaliandra, menuturkan, untuk tanaman Kaliandra ini, lahan yang telah kita siap sekitar 60 hektar, namun yang baru ditanam Kaliandra sekitar 6 hektar, dan lahan berikutnya yang telah kita siapkan untuk tanaman ini sekitar 120 hektar, ini untuk mencukupi kebutuhan, jika akan membangun pabrik sendiri. Tanaman ini adalah tanaman yang gampang diurus dan tidak membutuhkan pengawasan ektra, seperti takut penyakit yang sering terjadi pada kebanyakan pohon.
“Kedepannya, pohon ini akan menjadi satu komoditas yang menjanjikan bagi masyarakat, untuk meningkatkan ekonomi keluarga, jika, pabrik wood pellets telah ada di Kabupaten Lingga,” ungkapnya, kepada Sijori Kepri, Senin (29/02/2016).
Tanaman Kaliandra ini, kata Ridwan, selaian mudah ditanam dan cepat tumbuh, yang paling terpenting untuk untuk menghijaukan lahan yang tandus, seperti lahan yang sekarang ditanam Kaliandra, kalau menurut logika, sudah sulit untuk ditanami berbagai jenis pohon, karena lahan ini sudah dua kali tambang, yang pertama tambang timah dan yang kedua tambang pasir, kalau di lihat tanah ini tidak lagi ada unsur haranya.
“Namun, untuk tanaman Kaliandra yang tidak memilih tanah, tetap tumbuh, selain itu, tanaman ini pun tidak memerlukan perawatan khusus, sehingga gampang mengurusnya,” terangnya.
Tanaman Kaliandra ini, lanjut Ridwan, dalam satu tahun bisa dipanen, namun, karena yang sekarang belum mencukupi untuk kebutuhan pabrik, sehingga belum bisa dipanen sekarang, untuk pertama kali ditanam memang Kaliandra satu tahun baru bisa dipanen.
“Namun, tanaman ini sistem trubus, sehingga setelah di panen pertama, untuk panen berikutnya dilakukan setiap 6 bulan sekali panen,” imbuhnya. (SK-Pus)