LINGGA (SK) — Masalah air disaat kemarau yang cukup panjang di Kabupaten Lingga, membuat beberapa daerah mengalami kekeringan, juga berimbas kepada mereka yang membuka usaha Loundry, karena kurangnya pasokan air dari PDAM membuat pengusaha loundry yang ada di Dabo Singkep dan Daik Lingga, membatasi dalam menerima cucian dari pelanggan mereka sejak beberapa bulan terakhir.
“Kita terpaksa menutup tempat usaha saat pakaian yang akan dicuci sudah banyak, hal ini untuk menghindari orang berdatangan mengantar cucian mereka,” ujar Novi, salah seorang pengusaha loundry, saat dikonfirmasi Sijori Kepri, Kemarin.
Pada pemasukan jelas berpengaruh, lanjutnya, karena biasanya saya menerima ratusan kilo cucian setiap harinya, namun, karena sulitnya pasokan air dari PDAM terpaksa kita membatasi menerima baju pelanggan.
“Jika dipaksakan menerima seperti biasanya, resikonya pakaian akan lama baru dicuci, tentu akan membuat pelanggan marah,” ucapnya.
Salah seorang pengusaha Loundry lainnya, menuturkan hal yang sama, bahkan ia mengaku, usaha Loundrynya miliknya hampir tutup karena kurangnya pasokan air. Untuk memenuhi kebutuhan air untuk usaha loundry, saya terpaksa membeli air, sementara untuk menaikkan harga jelas tidak mungkin disaat krisis begini.
“Jika begini terus, saya akan menutup dulu usaha loundry saya untuk sementara, untuk memenuhi kebutuhan air dirumah saja sudah sulit, apalagi untuk usaha loundry kebutuhan airnya lebih banyak,” paparnya, tapi nggan menyebutkan namanya.
Memang akibat kamarau panjang melanda Kabupaten Lingga, berimbas pada usaha yang membutuhkan banyak air menjadi terganggu, seperti, cucian motor, usaha galon, rumah makan, dan beberapa usaha lainnya. (SK-Pus)
LIPUTAN LINGGA : PUSPANDITO
EDITOR : RUSMADI