KEPRITANJUNG PINANG

Ketua KPPAD Kepri Desak Pemko “RAZIA WARNET”

×

Ketua KPPAD Kepri Desak Pemko “RAZIA WARNET”

Sebarkan artikel ini
Ketua KPPAD Kepri, Muhammad Faizal, saat menjadi pembicara yang diselenggarakan oleh Komunitas Sudut Kampung. (Foto : Munsyi Bagus Utama)

TANJUNGPINANG (SK) — Bicara tentang peran pemuda di Kepri dalam mengisi ruang-ruang publik, membuat Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak (KPPAD) Kepri, Muhammad Faizal (Faizal Adam’s), yang menjadi salah satu nara sumber angkat bicara dengan lantang di depan audies yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda, tentang bahaya kehancuran masa depan Kepri yang hampir kita lupa, dan sedang menggerogoti calon-calon generasi yang bakal melanjutkan perjuangan.

“Sudah pernah kita sampaikan kepada Pemko Tanjungpinang, dan meminta ketegasan agar merazia warnet-warnet karena sudah banyak adik-adik kita dari kelas 4 sampai kelas 6 yang sudah terkontaminasi dengan pornografi, dan apakah akan kita pakai mereka untuk menjadi pemimpin-pemimpin kita di masa yang akan datang?.” tegas Dosen STTI ini, dalam diskusi Kebangsaan dari sembang-sembang Sudut Kampung edisi ke 3, yang mengambil dimensi “Singsingkan Lengan Baju, Pemuda Kepri Angkat Bicara” yang diadakan oleh Komunitas Sudut Kampung, di Istana Hinggap Kopi Sekanak Dapoer Melayoe, Jalan Sultan Mahmud Tanjung Unggat, Tanjungpinang, Jumat, (21/10/2016), malam.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Faizal juga mengemukakan, bahwa kita sebenarnya dijajah oleh teknologi Internet, sehingga kewalahan menghadapi akibat-akibat yang ditimbulkan terhadap calon-calon pemimpin muda di Kepri ini, dan kondisinya sudah sangat parah.

“Ada contoh satu kasus yang saya tangani, anak SMP melakukan penusukan terhadap temannya. Setelah kami lakukan assestmen, ternyata anak itu melihat (mencontoh) tayangan youtube, bahkan di Tanjungpinang sendiri sudah ada anak kelas 4 (empat) SD melakukan sodomi,” terang Faizal.

Faizal juga menjelaskan, bahwa kita belum sejahtra karena sudah meninggalkan nilai-nilai Pancasila, terutama sila ke 1 dan ke 4 yang mengutamakan musyawarah, sehingga kita melakukan dengan ego sendiri-sendiri, dan enggan berdiskusi untuk kependingan masa depan generasi yang juga untuk kepentingan kita bersama. (SK-MU/C)

 

banner 200x200
Follow