– Terkait Penutupan SD 018 Oleh Orang Tua Murid.
LINGGA (SK) — Anggota Komisi III DPRD Lingga, melakukan kunjungan ke SD Negeri 018 Teluk Nipah, Desa Posek, Kecamatan Singkep Barat, adapun dilakukannya kunjungan tersebut terkait pemberitaan sebelumnya, para orang tua murid SDN 018 yang akan menutup sekolah tersebut karena tidak adanya seorang guru yang hadir di sekolah tersebut disaat para murid telah datang untuk belajar, Senin (13/4/2015) kemarin.
Dalam kunjungan tersebut Anggota komisi III menggandeng Dinas pendidikan Kabupaten Lingga, untuk melakukan pertemuan dengan guru dan masyarakat Teluk Nipah guna mencari solusi atas terjadinya penutupan sekolah yang dilakukan oleh orang tua murid SDN 018 Teluk Nipah Desa Posek, Kecamatan Singkep Barat.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Lingga Drs Nurdin, menyarankan agar segala permasalahan dibicarakan secara interen dahulu, sehingga dapat diketahui pokok permasalahannya, sebab segala permasalahan dapat dipecahkan bersama-sama,
“Kami merasa bangga karena warga Teluk Nipah berani menyampaikan dan mengkritik dengan apa yang terjadi di sekolah, demi kebaikan dan kelancaran proses belajar mengajar,” ujar Nurdin, Senin (20/4/2015) di SDN 018 Teluk Nipah, Desa Posek, Kecamatan Singkep Barat.
Menurut Kepala Sekolah SDN 018 Teluk Nipah, Satria, mengatakan, SDN 018 Teluk Nipah, mempunyai 50 murid dengan 8 orang tenaga pengajar, 4 guru PNS dan 4 guru honorer, saat kejadian penutupan yang dilakukan oleh para orang tua murid hanya berselang dua jam, karena para guru masih berada dilaut itu pun karena faktor angin yang kencang sehingga terlambat datang kesekolah, namun setelah sampai sekolah telah ditutup oleh warga, sehingga pada hari itu tidak ada kegiatan belajar mengajar.
“Memang saya telah lama tidak masuk untuk mengajar, tapi ada beberapa hal saya pernah mengajukan pindah namun belum disetujui, pengajuan pindah yang saya ajukan punya alasan, saya telah mengajar di SDN 018 ini sudah 28 tahun, selain itu kondisi kami para guru yang mengajar di sekolah yang berada di daerah terpencil masalah air laut serta cuaca dan juga permasalahan yang lainnya sering kami alami, memang 8 guru yang mengajar saat pulang secara bergiliran, namun kejadian ini baru kali ini terjadi,” ungkap Satria.
Komite Sekolah Ah