ANAMBAS (SK) – Pembangunan Landasan Bandara Letung ditargetkan Agustus ini pekerjannya akan rampung. Saat ini pekerjaan Pengaspalan Runway oleh PT. SUBOTA sepanjang 1.200 M tinggal menghitung hari.
“Kalau berdasarkan Kontrak, semestinya kita kerjanya santai, karena di kontrak kerja kita masa berakhir pada bulan Nopember. Namun, atas permintaan pihak Pemda Kepulauan Anambas dan pihak Kementerian baru-baru ini meninjau lokasi pekerjaan yang kita kerjakan, akhirnya kami dari pihak perusahaan menargetkan bulan Agustus ini landasan udara Bandara Letung seleseai dikerjakan,” kata Projek Manager pada PT. SUBOTA, Udy, kepada Jurnalis Sijori Kepri, di Ruang Kerjanya, Minggu, (17/07/2016).
Dikatakan Udy lagi, jika cuaca mengizinkan, untuk menyelesaikan pengerjaan tersebut tidak memakan waktu lama. Sekarang tergantung dari cuaca, jika cuaca bagus pekerjaan diperkirakan pertengahan Agustus ini akan Rampung.
“Saat ini pekerjaan diperkirakan 70-80 Persen, jadi sekitar 30 Persen saja yang harus kita kerjakan, itupun hanya tinggal pengaspalan. Kalau yang lainnya sudah selesai,” katanya lagi.
Selain dari cuaca terkadang kurang mendukung, sambung Udy, yang menjadi persoalan di dalam melaksanakan pekerjaan adalah minimnya sarana transportasi angkutan laut, seperti Kapal Tanker pengangkut minyak di wilayah Anambas ini, sehingga terkadang memperhambat pekerjaan dilapangan.
“Cuaca memang sering memperhambat pekerjaan kita mas. Tapi yang lebih parah lagi, di sini kami sering kewalahan dengan minimnya Minyak Jenis Solar. Karena kendaraan yang kita pakai rata-rata menggunakan Solar. Dengan minimnya Solar tersebut, sehingga terkadang kami harus istirahat sejenak sambil menunggu minyak yang kami pesan datang dari Kabupaten Natuna (Ranai), karena kita sifatnya hanya menumpang mas,” terang Udy.
Udy juga menambahkan, jatah minyak yang mereka peroleh sangatlah terbatas, banyaknya minyak yang mereka peroleh tergantung berapa sisa dari minyak yang dibutuhkan oleh pihah PLN. Lagian Kapal Khusus pengangkut minyak dari Kabupaten Natuna Satu Bulan hanya berjalan Satu kali, itupun terkadang jadwalnya tidak bisa ditentukan.
“Kalau di daerah perkotaan enak mas, untuk mendapatkan minyak mudah, tapi kalau disini tahu sendiri lah. Apalagi kita bawa minyaknya numpang kapal orang, kalau kuota muatannya masih banyak tersisa tentu kita bisa mendapatkan lebih, tapi kalau pihak PLN banyak memerlukan minyak, sudah pasti jatah muatan untuk kita berkurang. Yang kita tumpang saat ini Kapal pengangkut minyak buat PLN, mau kita angkut pakai kapal kayu tidak boleh, jadi kita ini posisinya serba salah. Karena kondisi alamnya seperti ini, mau tidak mau ya di terima saja apa adanya,” tambahnya.
Selaku Kontraktor, Udy berharap, semoga didalam menyelesaikan perkerjaan yang hanya tinggal sekian persen, tidak ada lagi persoalan yang bisa memperhambat, sehingga memperlambat pekerjaan yang mereka lakukan.
“Untuk memenuhi permintaan Pemda dan Kementerian, saat ini kami bekerja siang malam, Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan. Semoga permintaan Pemda Anambas kepada kami agar Agustus 2016 ini Landasan yang kami kerjakan sepanjang 1.200 M, harus sudah selesai bisa terwujud,” harapnya. (SK-BAS)