BINTAN (SK) — Masjid yang berada di Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, tampak berserakan dengan bagian depan yang masih berupa beton dan rekonstruksi yang belum selesai dan jauh dari kata sempurna.
Masjid Nur – As’adiyah, pada awalnya dijadwalkan selesai dalam tempo 2 tahun, namun pembangunan sudah dilaksanakan sejak 3 tahun yang lalu, belum juga kunjung selesai hingga saat ini. Kurangnya bantuan dana dari pemerintah dan kurangnya sumbangsih dari warga, dikarenakan keterbatasan ekonomi diperkirakan menjadi faktor utama dalam keterlambatan pembangunan ini.
“Masjid ini sudah lama dibangun, sejak 3 tahun lalu, tapi sampai sekarang juga belum selesai,’ ujar Rahmad warga setempat kepada Sijori Kepri, kemarin.
“Malahan, kalau sholat Jumat atau sholat besar, warga jadi terpaksa sholatnya diluar. Karena didalam nggak muat, padahal masjid ini kan masjid satu satunya didesa ini masak pihak pemerintah nggak bisa bantuin,” ujarnya lagi.
Hal ini juga terlihat dari pantauan team Sijori Kepri dengan bagian dalam yang sangat kecil untuk jamaah yang cukup banyak, mengingat mayoritas warga masyarakat di Desa Pengudang adalah beragama muslim.
Ketua RW setempat juga mengatakan, bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) tidak mencukupi untuk membangun Masjid ini.
“Iya, memang Pemda sudah memberi bantuan, tapi itu jumlahnya nggak cukup,” ungkap Ketua RW setempat.
Ditambahkannya lagi, bantuan yang diberikan itu, selain kecil, juga diberikan tidak langsung semua, akan tetapi diberikan setahun sekali dengan jumlah sedikit.
“Padahal kan bahan bangunan sekarang mahal, kita juga perlu bayar pekerja. Kalau mau mengharapkan warga sini dengan penghasilan yang pas-pasan ya nggak cukuplah,” imbuhnya.
Masjid yang tidak kunjung selesai ini, dikhawatirkan akan terus seperti itu jika tidak ada bantuan dari pemerintah dalam menangani masalah ini. Dalam hal ini, perlu adanya perhatian lebih pemerintah dalam pembangunan Masjid Nur – As’Adiyah. Warga setempat sangat mengharapkan pembangunan selesai sebelum Idul Fitri tahun ini tiba, mengingat 2 tahun sebelumnya warga melakukan ibadah Sholat Ied diluar bagian dalam masjid, bahkan sampai dijalan. (SK-SSK)
