BATAM (SK) — Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, dalam diskusi Fokus Group Discusion, tentang Peran Batam, Bintan dan Karimun dalam Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan Menyambungkan Archipelago Melalui Tol Laut, di Politeknik Batam, Kamis, (08/09/2016), mengajak sejumlah mahasiswa juga anak-anak muda Kepri, untuk kembali ke Budaya bahari.
“Budaya bahari, adalah Budaya dengan kerja keras, disiplin dan jujur,” kata Nurdin.
Dengan bekerja keras, Nurdin, mencontohkan langsung perjuangan generasi terdahulu Kepri seperti zaman Raja Haji Fisabilillah, dalam penguasaan lautnya sehingga Kepri terus berjaya. Demikian juga dengan sikap disiplin, yang harus ditanamkan sejak awal lagi. Nantinya, ini akan mempengaruhi perjalanan kehidupan seseorang.
Kejujuran dalam budaya bahari, tutur Nurdin, sangatlah penting. Misalnya, perhitungan kenavigasian. Kalau perhitungannya tidak jujur, bisa berakibat fatal. Nurdin, juga menegaskan, orang bahari tidak riak, tidak sombong. Orang bahari juga memandang cakrawala jauh ke depan.
Diwaktu yang sama, Budayawan Kepri, Rida K Liamsi, menyebutkan, dari seluruh Indonesia, Kepri lah yang paling siap untuk Poros Maritim. Cuma, Pemerintah Pusat sepertinya belum memperhatikan Kepri untuk semangat poros maritim ini. Dari 24 pelabuhan yang direncanakan untuk dibangun Pemerintah, tak ada untuk wilayah Kepri.
Pada acara yang dilaksanakan oleh PWI Kepri dan BEM Politeknik, juga mengadirkan pembicara Rektor Umrah dan juga Ketua PWI Kepri Ramon Damora. (SK-DY/R)