– Akibat Efesiensi Anggaran Pemkab Lingga.
LINGGA (SK) — Mantan anggota DPRD Lingga Rudi Purwonugroho SH, mengaku akhir-akhir ini dirinya mendapat keluhan dari pegawai honorer, Tenaga Harian Lepas (THL) di Kabupaten Lingga, yang terancam akan kehilangan pekerjaan. Selain itu gaji THL tersebut yang biasanya mendapatkan Rp 1 juta sekarang telah dikurangi hanya tingga Rp 500 ribu saja.
Hal tersebut, lanjut Rudi akibat dari efesiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemkab Lingga, hendaknya pemerintah Kabupaten Lingga mengambil sikap tegas dan tidak melakukan pemecatan terhadap THL ini.
“Sebaiknya tidak perlu di berhentikan atau dikurang gajinya, karena masih banyak solusi lain yang bisa dilakukan, kemarin saya mendapat laporan dari beberapa THL, dengan kondisi ini saya merasa sangat prihatin dengan kejadian ini,” ucap Rudi, kepada wartawan saat ditemui, Selasa (28/4/2015).
Masih dikatakan Rudi, setiap SKPD dan Pemda seharusnya mencari solusi agar tidak terjadi pemecatan terhadap THL, beberapa solusi yang dapat dilakukan yakni, mengurangi anggaran-anggaran perjalanan tiap dinas yang dianggap tidak terlalu penting. Dan juga kegiatan seremonial dan penganggaran proyek yang harganya cukup besar seharusnya diambil alternatif dengan menekan harga barang tersebut seperti pengadaan yang harganya mencapai Rp 1 milyar, diusahakan untuk mencari yang harganya Rp 500 juta saja namun kualitasnya tetap sama, jangan terlalu memaksakan anggaran tersebut.
“Saya mendapat kabar untuk pembelian sebuah mobil ambulan angkanya hampir mencapai Rp 1 milyar, mungkin bisa di cari yang lima ratus juta saja. Di dinas sosial juga ada anggaran untuk dewan pengupahan, untuk saat ini saya rasanya belum begitu diperlukan, karena hingga saat ini belum ada hotel dan perusahaan yang memberikan gaji yang sesuai dengan UMK,” ujar politisi Partai Amanat Nasional ini.
Salah seorang honorer THL mengatakan, telah mendengar bahwa akan ada PHK bagi pegawai honorer yang akan dilakukan oleh beberapa SKPD di Kabupaten Lingga, hal ini dampak dari Efisiensi Anggaran yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lingga, imbasnya ratusan tenaga honorer yang terancam akan kehilangan pekerjaan.
“Masalah adanya tenaga honorer yang akan dikeluarkan telah disampaikan kepala kantor kami, mereka mengatakan pemecatan ini karena mereka tidak mampu lagi membayar gaji THL, walau diantaranya masih ada yang dipertahankan, namun gajinya yang dulunya Rp1 juta, kini hanya tinggal Rp 500 ribu, menghadapai hal ini saya hanya bisa pasrah, belum merencanakan langkah apa yang akan dilakukan bila dirinya juga masuk dalam tenaga honorer yang akan di PHK, apalagi sekarang lapangan pekerjaan susah,” paparnya. (SK-Pus)