LINGGA (SK) — Rusli Ismail, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Lingga, mengajak pemuda tempatan untuk menangkap peluang peningkatan kesejahteraan keluarga, melalui sektor pertanaian. Karena, peluang dari sektor pertanian saat ini sangat menjanjikan, jika dimanfaatkan sebaik-baiknya. Saat ini Pemerintah Daerah tengah serius membuat gebrakan di sektor pertanian. Sehingga, banyak peluang yang bisa ditangkap untuk sejahterakan peningkatan ekonomi keluarga.
“Ini merupakan peluang yang sangat baik. Diharapkan, pemuda tidak hanya berpangku tangan saja, karena melalui sektor ini, dapat meningkatkan perekonomian keluarga,” ungkapnya kepada awak media, Rabu, (10/08/2016), kemarin.
Sektor pertanian di Indonesia saat ini sedang baik, kata Rusli, banyak sekali produk pertanaian yang menjanjikan yang nilai ekonomisnya cukup besar, antara lain, sahang (lada), yang harga jualnya yang stabil dan cenderung meningkat, dan sangat berpeluang untuk dikembangkan dalam jumlah yang besar. Lingga merupakan salah satu daerah penghasil komoditi sahang di Indonesia, menggantikan sejumlah daerah lainnya yang beralih ke pertanian ubi, seperti Palembang, Bangka dan juga daerah lainnya.
“Pemuda harus mampu membaca peluang ini, dan jangan pesimis. Belajar bertani itu, tidaklah rugi,” jelasnya.
Menekuni dunia pertanian di Lingga, lanjut Rusli, tidak lagi sesulit dulu. Karena, hilirisasinya sudah cukup menunjang, dan mudah bagi pemasaran produk pertanian masyarakat. Seperti ubi gajah, yang dalam waktu dekat ini akan berdiri sebuah pabrik pengolahan tapioka, dengan kapasitas produksi 100 ton per hari.
“Jadi bukan hanya sahang saja. Masih banyak komoditas pertanian lainnya, yang dapat menghasilkan nilai ekonomis yang besar, seperti Ubi gajah, pisang, pinang, gaharu dan jengkol, yang juga punya nilai ekonomis cukup baik,” terangnya.
Diharapkan pemuda Lingga, lebih agresif dalam menjemput peluang tersebut, tambah Rusli lagi, hubungi Pemerintah Desa setempat, dan minta diakomodir lahan untuk pertanian, jika memang lahannya masih tersedia.
“Sungguh sangat disayangkan sekali, jika desa yang memiliki lahan, namun tidak termanfaatkan. Sebaiknya diolah, kejar bola, jangan sampai anak muda yang enerjik, tapi tidak mempunya pendapatan apa-apa,” unggahnya. (SK-Pus)