BATAM (SK) — Mahasiswa Universitas Batam melakukan gerakan penolakan pemakaian peci dalam acara wisuda mereka. Mereka berkumpul dan memprotes pemakaian peci di acara wisuda mereka nanti. Gerakan mereka berujung pada pengaduan mereka ke gedung wakil rakyat atau gedung DPRD Batam, Senin, (12/10/2015).
“Kami tidak mau wisuda pakai peci. Kami mau wisudanya pakai toga. Tolong pihak rektorat merubah pengumuman yang tidak bisa kami terima itu. Turunkan Rektor!!! Turunkan Rektor!!! Kami ingin DPRD sebagai wakil rakyat mendengar keluhan dan tuntutan kami. Kami datang mengadu, kami datang tidak untuk demo,” jerit Mahasiswa UNIBA.
Mahasiswa Uniba datang mengadu ke gedung dewan atas perlakuan pihak rektorat yang tidak bisa diterima oleh mereka para mahasiswa UNIBA. Uang wisuda sudah bayar, wisudanya malah pakai topi. Bukan hanya masalah uang toga yang sudah bayar, namun juga karena mereka tidak menerima wisudanya pakai peci. Tidak menghargai keberagaman.
“Kami sudah membayar uang toga dan uang wisuda. Uang wisuda sebesar Rp.1.500.000.00 dan uang toga sebesar Rp. 225.000.00. Ada sekitar 749 mahasiswa. Semua ada kwitansinya dan terpisah masing-masingnya. Kami tidak menerima wisuda memakai peci. Kami mau wisuda memakai toga saja,” ungkap Mahasiswa Supandi.
“Saya, atas nama DPRD Komisi 4 dan ini ada juga Komisi 1, kami mendukung mahasiswa UNIBA untuk wisuda pakai toga, bukan pakai peci. Dan DPRD Batam akan segera memanggil pihak rektorat. Untuk masalah penipuan atau tidak, hal itu pihak kepolisian nanti yang tahu,” ucap Politisi Demokrat Yunus kepada para mahasiswa. (SK-Fik)
LIPUTAN BATAM : TAUFIK
EDITOR : RUSMADI
(Photo : Taufik)
(Photo : Taufik)