– Terkait RDP Sengketa Lahan antara PT Harmoni Mas dengan Warga Sei Nayon, Batam.
SIJORIKEPRI.COM, BATAM — Sengketa lahan terus saja terjadi di Kota Batam. Permasalahan tersebut tidak jarang menjadi agenda dalam Rapat Dengar Pendapat atau RDP DPRD Kota Batam. Termasuk permasalahan sengketa lahan di Sei Nayon.
Rapat Dengar Pendapat Umum mengenai sengketa lahan antara PT Harmoni Mas dengan warga Sei Nayon, Kelurahan Sadai, serta hal lain yang di anggap perlu, di gelar di Ruang Komisi I DPRD Batam, Selasa, (21/03/2017).
Berdasar pada agenda atau jadwal DPRD Kota Batam, yang seharusnya hadir sebagai undangan di RDP tersebut adalah Direktorat pemanfaatan aset dan Kepala Kantor Lahan BP Batam. Kemudian Kapolresta Barelang Batam CQ. Kasat Intelkam, Kapolsek Bengkong, Babinsa Kelurahan Sadai, Camat Bengkong, Lurah Bengkong Sadai, Presdir PT. Harmoni Mas Petrus Supratman, LSM Gagak Hitam Udin Pelor, Tokoh Masyarakat, Ketua RT Ismail dan Tokoh Masyarakat.
Namun demikian, dari Pihak BP Batam sendiri, justru tidaklah hadir di acara RDP tersebut. Dimana hal ini cukup membuat kecewa Ketua Komisi I DPRD Batam, Budi Mardianto, sebagai pimpinan RDP Sei Nayon tersebut.
Bahkan tidak hanya Budi saja yang kecewa dengan ketidak hadiran pihak BP Batam. Warga yang hadir juga kecewa. Begitu pula dengan anggota DPRD lainnya, seperti Harmidi maupun Musofa, dan juga Ruslan Ali Wasyim.
“Tunggu dulu, Ada yang hadir dari pihak BP Batam tidak ya. Coba ada tidak nih. Waduh, BP Batam memang tidak menghargai undangan Dewan. Gimana nih BP Batam,” tanya Budi Mardianto, sebelum melanjutkan RDP.
“Media mana media. Media ada tidak. catat itu media. Mana media yang lain. Coba Undang semua media yang ada di Komisi 5 di bawah sani lah,” kata Budi Mardianto, kepada staf komisi setelah tahu tidak ada pihak BP Batam yang hadir dan tidak ada wartawan yang liputan di acara RDP Sei Nayon tersebut, kecuali Pewarta Sijori Kepri dan Batam Times. (SK-Nda)
