BATAM – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menegaskan bahwa pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintahan Se-Wilayah Sumatera Tahun 2025 di Kota Batam menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antarprovinsi dalam memperluas ekspor komoditas Kepri ke Singapura.
Menurut Ansar, posisi strategis Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura memberikan peluang besar bagi daerah ini untuk meningkatkan potensi perdagangan lintas negara.
Namun, ia mengakui masih terdapat keterbatasan dalam kapasitas produksi dan distribusi komoditas unggulan.
“Kepri memiliki akses pasar yang sangat luas dan berperan dalam memenuhi permintaan bahan kebutuhan pokok ke negara tetangga Singapura. Hanya saja kita mengalami keterbatasan kemampuan dalam pemenuhan komoditi yang menjadi kebutuhan Singapura,” ungkap Ansar saat memberi sambutan di Ballroom Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam, Minggu (21/9/2025).
Gubernur Ansar menyampaikan bahwa Rakor Wilayah Sumatera menjadi forum strategis bagi para kepala daerah untuk memperkuat kerja sama antarprovinsi. Dengan kolaborasi tersebut, setiap daerah di Sumatera diharapkan dapat saling menopang dalam memenuhi kebutuhan ekspor ke Singapura.
“Melalui rakor ini, kita berharap lahir solusi konkret untuk memanfaatkan peluang memasok kebutuhan ke Singapura, seperti daging ayam, telur, sayur, dan komoditas lainnya yang bisa dipenuhi dari wilayah Sumatera,” jelasnya.
Ia menilai, Kepri dapat berperan sebagai pintu distribusi utama komoditas hasil produksi daerah-daerah di Sumatera menuju pasar luar negeri. “Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menjadikan Kepri sebagai pusat logistik sekaligus jembatan ekonomi antarwilayah,” tambah Ansar.
Rakor yang dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Carnavian tersebut dihadiri para gubernur wilayah Sumatera, bupati dan wali kota se-Kepri, pejabat tinggi Kemendagri, Kementerian Perdagangan, serta para kepala OPD.
Dalam arahannya, Mendagri Tito menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antarlevel pemerintahan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan program Presiden Prabowo Subianto di daerah.
“Sinergi dan koordinasi adalah kunci utama. Semua pemerintah daerah harus bisa mencapai tujuan bersama, yakni kesejahteraan masyarakat di wilayahnya masing-masing,” tegas Tito.
Mendagri juga mendorong pemerintah daerah agar mampu meningkatkan efisiensi, menggali potensi pendapatan tanpa membebani masyarakat kecil, dan memperkuat sektor swasta terutama UMKM.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, menyampaikan dukungannya agar daerah dapat mengelola anggaran publik secara lebih efektif, terutama dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
“Kami siap menjadi jembatan nyata bagi pemerintah daerah dan pusat agar setiap anggaran benar-benar berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa meski ada pengurangan Transfer ke Daerah (TKD) dari pusat, hal tersebut tidak boleh mengganggu stabilitas keuangan daerah.
Rakor Wilayah Sumatera Tahun 2025 di Batam menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kepri. Selain memperkuat posisi Kepri sebagai wilayah strategis di perbatasan, kegiatan ini juga menjadi ajang memperkenalkan potensi ekonomi daerah kepada para pemimpin wilayah Sumatera lainnya.
“Kita ingin Kepri tidak hanya menjadi wilayah penghubung, tetapi juga pemain aktif dalam rantai ekonomi kawasan,” tegas Ansar Ahmad.
Dengan semangat kolaborasi dan integrasi ekonomi, Gubernur Ansar optimistis bahwa hasil rakor ini akan membawa manfaat nyata bagi Kepri dan seluruh daerah di Sumatera dalam memperkuat ekspor komoditas ke pasar internasional, terutama Singapura. ***