GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
MANDARIN

Cerita Legenda Asal Usul 12 Shio Dalam Tradisi Tionghoa

×

Cerita Legenda Asal Usul 12 Shio Dalam Tradisi Tionghoa

Sebarkan artikel ini
12 Shio Dalam Tradisi Tionghoa. (Foto : FB)

Si Naga kemudian muncul dari langit dan menuju ke titik akhir perlombaan, tetapi tiba-tiba si Kelinci muncul dan lebih dulu mencapai titik akhir perlombaan. Sebenarnya si Kelinci juga tidak bisa berenang, si Kelinci hanya meloncat-loncat dengan menginjak badan-badan binatang di permukaan sungai yang ikut dalam perlombaan. Si Naga terlambat karena memiliki tugas untuk memberikan hujan di daerah timur. Dengan demikian si Kelinci mendapat urutan ke empat (4) dan si Naga menduduki urutan ke lima (5).

Tak lama kemudian muncullah Kuda, Kambing, Monyet, Ayam dan Anjing yang berusaha berlari menuju ke titik akhir perlombaan. Tiba-tiba muncul seekor ular besar dari padang rumput dan menduduki urutan ke enam (6). Kuda hanya mendapat urutan ke tujuh (7). Kambing, Monyet dan Ayam adalah binatang yang tidak bisa berenang, mereka mencari sepotong kayu besar untuk membantu mereka menyeberang sungai tersebut. Dengan modal sepotong kayu dan saling membantu, akhirnya mereka bertiga juga mampu mencapai titik akhir perlombaan. Kambing menduduki urutan ke delapan (8), Monyet ke Sembilan (9) dan Ayam mendapatkan urutan ke sepuluh (10).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Urutan sebelas (11) diduduki oleh si Anjing. Si Anjing sebenarnya dapat tiba lebih awal, tetapi karena sifatnya yang suka bermain, si Anjing akhirnya memilih untuk mandi dan bermain air dulu sebelum meyeberang sungai.

BACA JUGA :  Asal Usul "12 SHIO DALAM TRADISI TIONGHOA"

Urutan terakhir berhasil diraih oleh siapa? Masing-masing binatang sibuk melihat sana sini dengan penasaran siapa yang akan menjadi yang terakhir ini. Tiba-tiba dengar suara Babi yang terdengar dari jauh. Semua binatang merasa aneh, Babi merupakan binatang yang paling malas beraktivitas kok berniat juga mengikuti perlombaan. Sesampainya di titik akhir, dengan suara yang terengah-engah, si Babi bertanya kepada binatang-binatang lainnya “Apakah ada Makanan enak di sini?”. Semuanya menertawakan si Babi. Tetapi dengan demikian, si Babi juga berhasil mendapat tempat di urutan ke dua belas (12) dalam perlombaan ini.

BACA JUGA :  Nurdin : Mari Jadikan Imlek 2568 "WADAH KEBERSAMAAN"

Kaisar Langit kemudian mengumumkan para pemenang perlombaan beserta dengan urutannya “1. Tikus, 2. Kerbau, 3. Harimau, 4. Kelinci, 5. Naga, 6. Ular ……”. Tiba-tiba si Kucing muncul dengan badan yang basah dan bertanya kepada Kaisar Langit, “Saya dapat urutan ke berapa?”. Kaisar Langit kemudian menjawab “anda datang terlambat, perlombaan telah selesai”.

Mendengarkan jawaban tersebut, si Kucing sangat marah dan berkata, “Ini gara-gara si Tikus, saya akan memakannya….”. Cakar si Kucing hampir saja melukai di Tikus, Kaisar Langit dengan cepat mencegah tindakan si Kucing. Dengan hati yang takut dan bersalah, si Tikus kemudian meloncat ke samping Kaisar Langit untuk meminta perlindungan.

BACA JUGA :  15 Personel Polsek Kundur “KAWAL PERAYAAN IMLEK 2569”

Si Tikus memang telah menang dalam perlombaan dan menjadi nomor satu di urutan 12 shio, tetapi karena perbuatannya, si Tikus setiap saat dikuatirkan dengan tindakan balas dendam si Kucing. Setiap melihat Kucing, si Tikus pasti ketakutan dan lari menghindarinya. Pada Siang hari, si Tikus juga harus bersembunyi di Lubang kecil agar tidak jumpa dengan si Kucing. Inilah akibat dari kesalahan si Tikus terhadap si Kucing. ***

Sumber : Dinaviriya

BACA JUGA : Asal Usul Tahun Baru Imlek