BATAM (SK) — Kepulauan Riau sangat berkomitmen memberantas Narkoba. Dan juga akan terus mendukung setiap usaha dalam pemberantasan narkoba, terutama di wilayah Provinsi Kepri. Hal tersebut disampaikan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, saat menandatangani komitmen bersama Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), di wilayah Provinsi Kepri, dengan seluruh Forum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD) Provinsi Kepri, di Mapolda Kepri, Kota Batam, Kamis, (21/07/2016).
“Kondisi Indonesia darurat narkoba bukan untuk ditakuti, tetapi untuk dihadapi. Termasuk Kepri, menjadi sasaran utama penyebaran Narkoba, karena letak geografis Kepri yang berbatasan dengan negara asing. Untuk itu, kita harus sepakat untuk bersama-sama merapatkan barisan dengan usaha maksimal, bersinergi, bertekad untuk memerangi narkoba. Kuncinya adalah komitmen dan konsisten,” kata Nurdin.
Nurdin yakin, dengan tekad semangat dan komitmen bersama, Kepri maupun Indonesia bisa bebas Narkoba, seperti negara Thailand yang sudah zero narkoba.
Selain itu, Nurdin, juga mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat untuk sadar dan waspada, bahwa sasaran narkoba tersebut adalah untuk menghilangkan generasi. Jika generasi hilang, akan turut menghilangkan sejarah. Dan pada akhirnya hilanglah negara Indonesia.
Sementara itu, Kepala BNN RI, Komjed Pol, Drs Budi waseso, menegaskan, bahwa narkoba adalah mesin pembunuh massal yang merusak fungsi kerja otak. Dari analisa yang dilakukan dilapangan, diperkirakan 40-50 orang meninggal per hari. Dan penyalahguna narkoba aktif di Indonesia mencapai 5 juta orang.
“Kita harus sadar, bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar terbesar peredaran narkoba. Dan Kepri sebagai wilayah kepulauan dijalur perlintasan Internasional, merupakan salah satu sasaran utama masuknya narkoba. Apalagi banyaknya kapal yang sandar dan kebutuhan pokok yang diimpor,” ungkap Budi Waseso.
Budi, juga mengungkapkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), menjadi salah satu pusat kendali peredaran gelap narkoba. Hal tersebut terjadi, karena tersangka narkoba tidak langsung dieksekusi. Ada 60 jaringan Lapas yang dikendalikan narapidana dari 22 Lapas di Indonesia.
Selain itu, Budi, mengingatkan semua elemen masyarakat untuk belajar pada sejarah, bagaimana Inggris mengalahkan Tiongkok. Cara yang dipakai Inggris adalah dengan membanjiri Tiongkok dengan narkoba, sehingga masyarakat Tiongkok lemah dan memudahkan Inggris untuk menguasai Tiongkok.
Adapun Kepala FKPD yang turut menandatangani komitmen tersebut antaralain, Kapolda, Danrem 033/WP, Danlanramal IV, Kajati, Ketua Pengadilan Tinggi, Danguskamlabar, Ketua DPRD Kepri, Kepala BNN P, Kepala Kanwil Bea Cukai, Kepala Kanwil KuhHam, Kepala BPOM , Danlanud, Kepala Bakamla, Kabinda, Kepala BP Kawasan. Acara tersebut disejalankan dengan acara Tatap Muka Kepala BNN dengan TNI-Polri dan Aparat Penegak Hukum, Serta Komitmen Bersama P4GN yang dihadiri langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen. Pol. Drs. Budi Waseso. (SK-DY/R)