BATAM – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dinilai memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di daerah, sehingga mampu menopang penguatan ekonomi Kepri yang terus menunjukkan tren positif.
Menurut Ansar, keberhasilan menjaga kestabilan sektor keuangan tidak terlepas dari kolaborasi erat antara pemerintah daerah, OJK, dan sektor swasta.
“Kebijakan strategis OJK telah memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri yang kini terus menguat,” ujarnya dalam kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang dirangkaikan dengan Opening Ceremony Financial Expo di One Batam Mall, Jumat (3/10/2025).
Ansar menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kepri secara year on year pada triwulan II tahun 2025 mencapai 7,14 persen, naik 2,24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di angka 4,90 persen.
“Capaian ini menempatkan Kepri sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera dan ketiga nasional setelah Maluku Utara dan Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Ia menegaskan, kehadiran OJK melalui kebijakan pengaturan dan pengawasan lembaga keuangan menjadi faktor penting dalam memperkuat perekonomian daerah.
“OJK punya peran krusial untuk mencapai target indeks inklusi keuangan nasional sebesar 93 persen pada tahun 2029 dan 98 persen pada tahun 2045,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ansar juga menekankan pentingnya memperluas akses keuangan bagi pelaku usaha kecil, nelayan, petani, dan masyarakat desa. Melalui berbagai program, Pemprov Kepri terus memperkuat sinergi dengan OJK untuk memperluas layanan keuangan lintas sektor, termasuk koperasi, UMKM, pariwisata, pertanian, dan kelautan.
Untuk mendorong inklusi keuangan berkelanjutan, Pemprov Kepri telah melaksanakan sejumlah kebijakan seperti penyaluran modal usaha dengan subsidi bunga nol persen, pembentukan koperasi Merah Putih, program perlindungan pekerja rentan melalui BPJS Ketenagakerjaan, hingga pemberdayaan ekonomi pesantren melalui HEBITREN sejak 2021.
“Semakin banyak masyarakat yang terhubung dengan layanan keuangan, semakin kuat pula pondasi ekonomi kita. Karena itu, kegiatan seperti Financial Expo ini menjadi sarana penting untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan di Kepri,” tutup Ansar. ***