KEPRITANJUNG PINANG

Teja Guncang “GEDUNG GONGGONG”

×

Teja Guncang “GEDUNG GONGGONG”

Sebarkan artikel ini

– Membuat Bulu Roma Penonton Merinding.

TANJUNGPINANG (SK) — Berkumpulnya para Penyair Nusantara dalam “Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) IX, di Halaman Gedung Tourism Information Center (TIC), yang ngetop di sebut Gedung Gonggong, membuat merinding bulu roma para penonton yang hadir.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bagaimana tidak. Puluhan para penyair yang hadir dan mengekspresikan puisi-puisinya bukan hanya dari Indonesia saja, melainkan dari negeri jiranpun ada, seperti Singapura, Malaysia, dan Brunai Darussalam.

Salah satu penyair Kepulauan Riau, Teja Alhabd, saat membacakan puisinya yang berjudul “Sabda Kejora”, yang isinya menggambarkan kemuakannya, pada caci maki yang sarat kepentingan di negeri ini, diekspresikan dengan berbagai dinamika yang sewarna dengan setiap bait.

“Bangkitlah Indonesiaku,,,Azab semakin menakutkan,,,hasad dengki bertahta di mimbar-mimbar umum,,,kebenaran menjadi bandit,,,kepentingan pembenaran diri,,,padahal,,,aku telah muak akan caci maki,” teriak Teja, di awal bait puisinya, Jumat, (16/12/2016).

Terkadang Presiden Penyair Tarung ini merubah dinamika seakan meratap, sedih, pilu, kecewa, lara dan gundah.

Ekspresi Teja Alhabd, yang membuat merinding penonton. (Foto : Munsyi Bagus Utama)

“Diusung keranda kematian,,,negeri semakin tipis dengan iman,,,filosofi kehidupan meningkah,,,kenikmatan duka lara,,,bencana masa depan,,,menggilas berdansa dengan birahi,” ratap Teja di bait berikutnya, seraya digambarkan dengan gerak tubuhnya.

Semakin beranjak ke bait-bait berikutnya, penyair dan para penonton semakin merinding dan terbawa arus Sabda Kejora yang dibacakan Teja, karena berkolaborasi dengan musik dan lagu Tanah Airku, yang dinyanyikan oleh istrinya Eka.

Sabda Sang Kejora semakin merangsak ke aliran darah penonton, bahkan seakan menggoncangkan Gedung Gonggong, ketika di bait ke 18 dari 26 bait yang dibacakan Teja.

“Kita masih saja bertanya pada dendam,,,sementara kita terpasung pada hasad dengki yang kita tularkan,,,generasi demi generasi,” sindirnya. (SK-MU/C)


Para penonton Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) IX

banner 200x200
Follow