LINGGA (SK) — Wahab (56), warga Desa Mepar, mengalami naas tenggelam dilaut sekitar Pelabuhan Desa Mepar, akibat terkena angin ribut, Selasa, (09/08/2016), sekitar Pukul 05.00 WIB. Dari kesaksian warga yang berada dilokasi Pelabuhan, saat itu melihat Wahab menaiki pompong miliknya, disaat angin ribut tersebut terjadi. Setelah itu, warga tidak melihat lagi pompong yang dinaiki Wahab, karena telah tenggelam.
“Kami melihat ada orang naik ke atas pompong, saat angin ribut terjadi di Pelabuhan Mepar. Mungkin, dia (Wahab-Red), ingin memindahkan pompong miliknya, ke tempat yang lebih aman dari angin ribut yang terjadi,” ucap Sukri, pegawai Dishubkominfo Lingga, yang bertugas di pelabuhan Tanjung Buton, ketika dikonfirmasi awak media, Selasa, (09/08/2016).
Jarak antara Pelabuhan Tanjung Buton dan Pelabuhan Mepar, hanya berkisar puluhan meter saja, sehingga dirinya dapat melihat ada orang yang mencoba naik pompong, saat angin ribut terjadi. Beberapa detik kemudian, Sukri, dan salah seorang tukang ojek Pelabuhan Tanjung Buton, yang ikut melihat Wahab, sudah tidak melihat lagi pompong Wahab. Setelah angin reda, bersama warga Mepar dan pihak kepolisian, melakukan pencarian korban disekitar laut Pelabuhan Mepar. Tapi, upaya pencarian belum membuahkan hasil, Warga hanya melihat pompong korban yang tersangkut ditiang Pelabuhan Tanjung Buton.
“Pencarian lalu dilakukan, dimana korban menambatkan pompongnya. Namun, korban belum ditemukan, pompong korban kemudian ditarik warga ke Pelabuhan Mepar,” paparnya.
Sementara itu, Kanit Resktim Polsek Lingga, Ipda Asien Wirga, kepada awak media membenarkan, adanya korban kecelakaan laut yang menimpa seorang warga di Desa Mepar, yang hingga siang hari, korban yang tenggelam belum juga ditemukan.
“Upaya pencarian masih terus dilakukan,” unggahnya. (SK-Pus)