BATAM (SK) — Aksi Tolak UWTO di Kota Batam masih akan terus bergulir. Aksi yang akan di adakan selama tiga hari berturut-turut-turut nanti, akan di gelar oleh Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM). Demikian hal ini disampaikan oleh Syaiful Badri, di Acara Konferensi Persnya, Kamis, (10/11/2016).
Lembaran Kertas yang berisikan Pernyataan sikap pun ada di meja. Adapun isi daripada pernyataan sikap tersebut, berupa himbauan yang di tujukan kepada masyarakat Batam untuk solidaritas tutup usaha dan turun ke jalan, menuntut PMK 148 dan Perka 19 untuk segera di cabut.
“Pokoknya gerakan ini merupakan gerakan bersama. Tidak ada duit-duitan. Rakyat gerak bersama, turun ke jalan semuanya. Bukan untuk kepentingan siapa-siapa. Kepentingan Rakyat,” kata Syaiful Badri Sofyan, mengawali pidatonya, di acara yang di gelar di Planet Hotel.
“Ada sekitar 40.000 masa. Antar lintas LSM, OKP, Ormas, Paguyuban, Pengusaha, semua ada disana. Perpat, Jogoboyo, Lira, KNPI, Ikabsu, Mahasiswa. Pokoknya masyarakat yang merasa berat dengan UWTO. Kalau belum berhasil, belum pulang,” tambah Syaiful lagi.
“Aksi akan kami laksanakan pada Tanggal 14, 15 dan 16 November 2016. Ada juga himbauan solidaritas tutup usaha dan turun ke jalan,” lanjut Syaiful Badri, yang di dampingi Budi Sudarmawan, Kadarisman dan Aldi, yang kesemuanya itu juga berbicara secara bergantian.
“PERNYATAAN SIKAP TOLAK UWTO”
Himbauan solidaritas tutup usaha dan turun ke jalan. Bersama ini disampaikan kepada seluruh masyarakat Batam, bahwa PMK 148 dan Perka 19 = “UWTO memeras Rakyat dan mengacaukan Iklim Usaha di Batam”.
UWTO lanjut, Batam hancur.
Untuk itu, kami mengimbau seluruh masyarakat Batam Bersatu dan solidaritas untuk tutup usaha dan turun ke jalan selama tiga hari mulai tanggal 14, 15, 16 November 2016.
Kita minta PMK 148 dan Perka 19 segera di cabut. GERAM UWTO = Gerakan Rakyat Menggugat UWTO. Tertanda : Ada sekitar 42 Logo dari : LSM, OKP, Ormas dan Paguyuban. (SK-Nda)