GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
TANJUNG PINANG

Dapat Dana Hibah Rp 766,1 Miliar dari MCC Amerika Serikat, Proyek Pelantar 1 dan Pelantar 2 Tanjung Pinang Masuki Babak Baru

×

Dapat Dana Hibah Rp 766,1 Miliar dari MCC Amerika Serikat, Proyek Pelantar 1 dan Pelantar 2 Tanjung Pinang Masuki Babak Baru

Sebarkan artikel ini
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, bersama Residence Country Director MCC untuk Indonesia, Jenner Edelman. (Foto : Ist)
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, Kick Off Meeting Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau, Kota Tanjung Pinang. (Foto : Ist)
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, memimpin Kick Off Meeting Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau, Kota Tanjung Pinang. (Foto : Ist)

TANJUNG PINANG – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, memimpin rapat bersama dalam agenda Kick Off Meeting Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar 1 dan Pelantar 2) Tanjung Pinang, di Gedung Daerah Provinsi Kepri, Tanjung Pinang, Rabu, 4 Oktober 2023.

Dalam agenda Kick Off Meeting tersebut, pengembangan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar 1 dan Pelantar 2) Tanjung Pinang yang diusulkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau ke Millenium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat memasuki babak baru, dimana dimulainya fase studi kelayakan proyek tersebut.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Adapun estimasi awal pengembangan Pelabuhan Kuala Riau akan memerlukan biaya sebesar USD 49 juta atau Rp 766,1 miliar dengan angka akhir akan ditentukan melalui Studi kelayakan dengan menggunakan metode Good Practice Infrastructure Projects (GPIP) Options.

Studi kelayakan Pelabuhan Kuala Riau dilakukan konsultan Pricewaterhouse Coopers (PwC) dengan menggandeng konsultan lain, yaitu Mott Macdonald, Seaport Consultant Asia, ESC, dan Indonesia Infrastructure Finance. 

Sedangkan studi kelayakan akan dilakukan selama 12 bulan, untuk memastikan pengembangan Pelabuhan Kuala Riau bisa berjalan maksimal. 

BACA JUGA :  Sardison : Gubernur Minta Percepat Pelaksanaan APBD

Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau akan menggunakan dana hibah dari Millenium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat untuk berbagai program di Indonesia yang berjumlah USD 649 juta ditambah dana dukungan Pemerintah RI sebesar 7,5 persen, sehingga total dana menjadi sekitar USD 697,7 juta. 

Pengembangan Kuala Riau akan meliputi 2 (dua) aspek utama. Pertama, rencana untuk mengembangkan sisi dermaga dan fasilitas pelabuhan guna meningkatkan layanan angkutan penumpang. 

Kedua, akan ada pengembangan untuk angkutan barang pelayaran rakyat dengan kapasitas hingga 20 unit kapal sekaligus untuk bongkar muat. 

Dermaga ini akan memiliki panjang sekitar 800 meter. Juga, akan dibangun jalan lingkar antara pelabuhan ke Rimba Jaya atau Pinang Marina sepanjang 1,2 kilometer. 

Selain itu, pelabuhan Kuala Riau ini akan dilengkapi dengan fasilitas seperti pengisian bahan bakar, listrik, dan kebutuhan kapal lainnya di area seluas 3 hektar di pelantar 1 dan 2. 

3 (tiga) dermaga apung jenis HDPE dan 1 (satu) dermaga khusus untuk kapal pemerintah juga akan dibangun. Seluruh proyek ini dilakukan dengan konstruksi ramah lingkungan dan tidak melibatkan reklamasi.

BACA JUGA :  Nurdin Minta Pengusaha Tambang "PERHATIKAN DAMPAK LINGKUNGAN"

Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau menjadi salah satu proyek percontohan yang dibiayai hibah MCC bersama 4 (empat) provinsi lain di Indonesia, yaitu Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Bali, dan Riau.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, mengatakan, pengembangan Pelabuhan Kuala Riau sangat mendesak untuk dilakukan, karena pelabuhan tersebut berfungsi sebagai pintu masuk utama logistik untuk masyarakat Kota Tanjung Pinang. 

“Dengan semakin bagusnya performa Pelabuhan Kuala Riau akan bisa membuat arus keluar masuk barang di Tanjung Pinang lebih cepat, sehingga secara langsung bisa ikut menggerakkan perekonomian Tanjung Pinang,” kata Gubernur Ansar Ahmad. 

Jaminan efisiensi waktu dan kepastian logistik akan memberi kelonggaran bagi pelaku usaha dalam mengelola stok atau pergudangan. Alhasil, uang dan ruang pun dapat dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih produktif.

Sementara itu, Residence Country Director MCC untuk Indonesia, Jenner Edelman, mengatakan, walau baru 2 (dua) bulan berada di Indonesia dan menjabat posisi tersebut, ia tahu persis bagaimana besarnya upaya Gubernur Ansar dalam mewujudkan kolaborasi ini dan membuat proyek ini terpilih menjadi salah satu percontohan. 

BACA JUGA :  Abun Berbagi Paket Imlek Kepada Warga Kurang Mampu

“Saya mendapat sharing dari teman-teman, support dari Gubernur luar biasa. Saya juga sudah melihat secara langsung ke lokasi pelabuhan dan area sekeliling. Sangat jelas terlihat visi dan misi Pemprov Kepri, terlihat jelas arah pengembangan pelabuhan tersebut,” kata Jenner Edelman.

Jenner Edelman mencontohkan visi yang terlihat jelas mulai dari memperbesar kapasitas logistik dan pelabuhan, penguraian kemacetan, peningkatan akses ke pasar, peran regional pelabuhan, serta peningkatan lapangan pekerjaan.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Eksekutif MCA-Indonesia, Maurin Sitorus, Konsultan PwC Indonesia, Hendri Hendrawan, BPPW Kepri sebagai perwakilan Kementerian PUPR, Perwakilan Bappenas dan Kemendagri yang hadir secara virtual, Tim Percepatan Pembangunan, Kepala Barenlitbang Provinsi Kepri, Misni, para Kepala OPD Pemprov Kepri dan Pemko Tanjung Pinang, serta para stake holder terkait. ***

(Jlu/Ron)