BATAM (SK) — Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, langkah awal untuk lakukan perubahan menuju iklim yang lebih baik. Saint Cinnamon, salah satu tempat nongkrong yang menyajikan berbagai aneka kuliner baru di Kota Batam, bekerja sama dengan Emdee Skin Clinic, menggelar acara Earth Hour, di Nagoya Citywalk, Sabtu, (19/03/2016), Malam.
Earth Hour adalah kegiatan untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis dan pemerintah, agar turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya, di malam hari selama satu jam dari pukul 20.30 sampai dengan pukul 21.30 Wib.
Emilia Sendy, penyelenggara acara yang sekaligus pengelola Saint Cinnamon, menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dengan cara mengingatkan, serta meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan yang serius untuk menghadapi perubahan iklim. Pemadaman listrik selama enam puluh menit, biasanya dilakukan pada bulan Maret disetiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir sejak tahun 2007 yang lalu, Earth Hour telah menjadi agenda rutin tahunan.
“Earth Hour sudah terselenggara dengan rutin setiap tahunnya di 32 Kota diseluruh Indonesia. Untuk Kota Batam, ini adalah acara yang ke dua setelah tahun lalu,” ungkap Sendy.
Acara Earth Hour itu, dihadiri 50 peserta undangan yang telah membeli tiket. Acara terlihat meriah dan mengasyikkan penuh kekompakkan. Dalam suasana yang kurang penerangan itu, meski hanya dibekali cahaya lilin, peserta dan pengunjung yang datang tampak menikmati suasana kebersamaan dengan iringan musik dan lagu yang disajikan.
Semua tamu peserta undangan yang datang, kata Sendy, mereka diberikan voucher senilai Rp 100.000,- yang nantinya bisa ditukarkan di Emdee Skin Clinic. Dalam kantong voucher, juga terdapat pulpen, handbody lotion, serta souvenir gelang tangan lampu. Kepada para undangan, juga diminta untuk membawa baju kaos yang sudah tidak terpakai yang nantinya akan dijadikan sebagai kantong berbentuk tas bawaan barang belanja.
“Mereka nantinya akan tinggalkan kaos yang dibawa tersebut kepada panitia penyelenggara, hingga kemudian di desain ulang menjadi tas kantong belanjaan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk program diet kantong plastik untuk menjaga bumi tercinta”, jelas Sendy.
Ditambahkan Sendy, agar bisa melakukan perubahan gaya hidup yang sederhana, mari kita bersama-sama berhemat energi. Tindakan itu tentunya akan mampu memberikan perubahan terhadap iklim serta meminimalisir potensi kepunahan keanekaragaman hayati terutama yang hidup di daerah tropis.
Disamping itu, kemeriahan acara yang tersaji, juga tidak lepas dari kehadiran para dancer dari siswa siswi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Charitas, yang turut serta meramaikan sekaligus menghibur semua pengunjung yang datang.
Ketika dihampiri responden Sijori Kepri, salah satu siswi SLTP Charitas, Bunga, mengatakan, dirinya sangat senang dan merasa bangga, karena telah bisa hadir dan tampil dalam kegiatan ini. Dimana pada kegiatan tersebut, para kaula muda yang hadir bisa turut memahami, serta peduli terhadap perubahan iklim masa kini. (SK-MI/C)