[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]
Isdianto Keynote Speaker Seminar Kepemiluan Gapura
- Didampingi Kepala Kesbangpol Kepri.
SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Wakil Gubernur Kepri, Isdianto S.Sos MM, didampingi Kepala Kesbangpol Kepri, Ir Lamidi MM, menjadi keynote speaker pada acara Seminar Kepemiluan yang ditaja oleh Gapura (Gerakan Pemuda Daerah), dengan tema Bagaimana Mengantisipasi Indikasi Kecurangan Pemilu 2019, yang dihadiri 200 mahasiswa yang berada di Kota Tanjungpinang, di Aula Pertemuan Asrama Haji Tanjungpinang, Sabtu, (13/4/2019). Seminar juga menghadirkan nara sumber dari KPU Provinsi Kepri, Bawaslu Provinsi dan Polda Kepri.
Dalam pengarahannya, Isdianto mengharapkan kepada peserta yang hadir tidak Golput, pergunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Pilihlah sesuai hati nurani, jauhkan money politik, hoaks yang mengarah pada ujaran kebencian yang mengandung unsur sara, yang tentunya mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jadikan pemilu ini, pemilu yang LUBER dan bermartabat,” ujar Isdianto.
Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang celah atau indikasi kecurangan yang bakal terjadi Pemilu 2019, yaitu antara lain, daftar pemilih sudah fiks jangan berubah-berubah lagi jelang pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.
“Kartu pemilih sampaikan kepada yang berhak milih sesuai Daftar Pemilih Tetap, jangan sampai orang yang sudah meninggal, pindah alamat masih diberikan oleh KPPS ke orang lain, sehingga saat pencoblosan kartu pemilihan tersebut dipakai orang lain,” tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, tingkatkan patroli, tidak hanya TNI – Polri dan Panwaslu. Masyarakat juga, agar potensi jual beli suara atau money politic bisa dikurangi, karena takut ditangkap atau di laporkan.
Tegakkan hukuman bagi pelaku money politik, serta yang mengintimidasi pihak lain agar menimbulkan efek jera. Dorong masyarakat agar mau melaporkan kepada Gakumdu, segarkan di medsos setiap indikasi atau kecurangan, money politik dan hoax yang pasti simbernya, dan diyakini kebenarannya.
Dorong dan gerakkan antara caleg dan antara tim ses, atau antar partai agar saling mengawasi. Dorong Ormas, OKP, LSM dan Pramuka, untuk menjadi relawan dalam Waslu yang jurdil.
“Saat perhitungan suara, kawal terus suara rakyat di formulir C1. Setelah usai ditandatangani KPPS, saksi, serta Panwas di TPS. Karena, setelah itu langsung di Scan untuk dikirimkan ke server KPU Pusat,” katanya.
Disampaikan Isdianto lagi, kepada pihak-pihak yang memantau, boleh untuk memfoto hasil dari C1 yang sudah ditandatangani. Begitu juga hal yang sama di PPK (Kecamatan). Jaga terus suara rakyat di kotak suara. Jangan sampai diubah-ubah. Sehingga sampailah perhitungan suara tersebut di KPUD. Hasilnya akan tetap sama dan tidak diubah ubah.
Suara Rakyat menentukan Pemimpin Bangsa dan Pemimpin Daerah, Ciptakan Pemilu yang jujur dan adil. Hingga hasilnya memuaskan seluruh rakyat. Ini juga untuk menimbulkan kepercayaan publik, agar mengurangi angka Golput.
“Jaga Netralitas KPU, KPPS, BAWASLU, PANWASLU,TNI, POLRI dan ASN,” tambahnya.
Selanjutnya, Isdianto juga menyampaikan bahwa, ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan) bukan hanya tanggungjawab pihak keamanan dan pemerintah saja, tetapi tanggungjawab kita semua komponen anak bangsa.
“Untuk mengawal agar Pemilu ini berkualitas dan berintegritas, serta bermartabat, kita bisa menjadi Relawan Demokrasi,” pungkas Isdianto.
Acara penutupan dilanjutkan dengan sesi photo bersama dengan Narasumber, panitia pelaksana dan peserta, serta dilakukan penyerahan cendramata berupa kaos bergambar Wakil Gubernur Kepri dan Sertifikat penghargaan kepada Wakil Gubernur Kepri. (ds)
