LINGGA (SK) — Objek wisata pemandian air panas, yang masuk dalam kawasan Desa Berindat, Kecamatan Singkep Pesisir, merupakan objek wisata yang cukup ramai di kunjungi, terutama pada saat hari libur. Namun sangat disayangkan, jalan untuk menuju pemandian air panas, yang merupakan satu-satunya yang ada tersebut rusak parah, tepatnya jalan di yang berada di kawasan air pak li.
Rusaknya jalan di air pak li sepanjang 2,5 kilo meter, membuat pengendara kenderaan roda dua yang akan ke air panas, harus ektra hati-hati saat melaluinya. Karena, jalan tersebut kini berlekuk-lekuk yang cukup dalam di badan jalan, akibat pengikisan air saat hujan turun. Belum ada pembenahan sama sekali hingga saat ini, meski pada tahun 2012 lalu, telah mengalami pengerasan melalui dana PNPM.
Camat Singkep Pesisir, Dadang Setia Budi, mengatakan, sangat mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Lingga, untuk dapat melakukan pembangunan jalan tersebut yang lebih baik. Karena, jalan itu merupakan sebagai urat nadi bagi pertumbuhan perkembangan ekonomi Desa Berindat. Selain itu, akses jalan tersebut sangat memacu pertumbuhan kawasan wisata andalan Pulau Singkep. Khususnya kawasan pemandian air panas, yang sangat digemari pendatang, dengan rata-rata jumlah pengunjung hingga ribuan orang per bulannya.
“Saya berharap, kepada warga yang memiliki kebun di kawasan tersebut, juga tidak mempersulit Pemerintah, jika nantinya ada pembangunan jalan yang menggunakan sedikit lahan kebun warga sekitar. Selain itu, saya juga belum mengecek, apakah Kepala Desa Berindat telah mengusulkan dana desa untuk pengerasan jalan tersebut,” ungkapnya beberapa waktu lalu kepada awak media.
Sementara itu, Kambul, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Berindat, menuturkan, masalah jalan air pak li tersebut, boleh dikatakan disetiap kali Musrenbangdes, kami selalu sampaikan dan kami ajukan untuk pembangunannya, karena hal terserbut kami pandang sangat penting bagi Daerah.
“Namun yang terjadi, ajuan kami itu dalam Musrenbangdes tersebut, tidak mendapat tanggapan dari Pemkab Lingga. Terbukti, belum adanya aktifitas pembangunan yang dilakukan Pemkab Lingga, terhadap jalan tersebut,” ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dengan rusaknya jalan air pak li ini, lanjutnya, tentu saja menyulitkan pendatang yang ingin menikmati kawasan objek wisata pemandian air panas, yang merupakan objek wisata andalan Pulau Singkep tersebut. Objek wisata ini, merupakan sebagai salah satu penyumbang pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lingga, karena ribuan pengunjung kelokasi pemandian air panas tersebut dalam sebulan. jalan air pak li ini, juga lebih dekat bagi wisatawan pendatang yang turun di pelabuhan Jago, jika dibandingkan dengan jalan yang melewati kota Dabo Singkep. Karena, mereka jalannya harus memutar untuk sampai di air panas.
“Kalau jalan Air Pak li dari Desa Berindat ini, sering dilalui wisatawan pendatang, yang ingin menikmati wisata pemandian air panas. Hanya sangat disayangkan, kondisinya sekarang sangat parah,” terangnya.
Memang, jalan ini dianggap penting bagi warga Desa Berindat, sebutnya lagi, hal ini dikarenakan, sekitar 70 persen warga desa tersebut memiliki lahan perkebunan dan menggunakan jalan tersebut.
“Dengan dilakukannya perbaikan jalan air pak li ini, akan mempermudah pengunjung ke lokasi objek wisata, dan juga sebagai penopang perekonomian masyarakat Desa Berindat dari sektor pertanian,” unggahnya. (SK-Pus)