TANJUNGPINANG (SK) — Sebagai langkah untuk mewujudkan generasi yang cerdas berartabat serta memiiki keimanan yang kuat, pemerintah Kota Tanjungpinang tidak main-main dan sungguh-sungguh ingin menggapainya dengan berbagai program yang positif.
Lis Darmansya dalam pidatonya di saat acara Wisuda 1.000 Santri, yang diakan di halaman kantor Badan Perpustakaan Arsip dan Museum Kota Tanjungpinang, Jalan H. Agus salim, Sabtu, (22/10/2016), memaparkan program kedepannya untuk masa depan generasi yang lebih berkwalitas.
“Dengan dimulainya Tahun Ajaran baru ini pemerintah telah menerapkan wajib mengaji dipagi hari (khusus umat Islam). Tentunya program ini diselaraskan dengan Wisuda Seribu Santri. untuk masuk SD kita mensyaratkan sertifikat, tapi itu masih sebuah syarat karena pada implementasinya anak-anak belum mampu membaca dengan baik. Dan ini bersinergi pada tujuan program pemerintah kedepan, bahwa wajib mengaji diselaraskan pada anak-anak sebelum menghadapi ujian menjadi syarat wajib dan akan di uji mulai tingkat SD sampai dengan SMA. Bukan tidak boleh mengikuti ujian, tapi harus melalui proses dahulu,” papar Lis.
Lis juga menjelaskan, bahwa apapun program yang dibuat oleh pemerintah tidak akan mampu untuk dapat di implementasikan dengan baik, tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat dunia pendidikan, anggota DPR dan seluruh elemen terkait.
Acara Wisuda 1.000 Santri ini merupakan salah satu rangkaian pendukung event Festival Bahari Kepri (FBK) 2016. (SK-MU/C)