TANJUNGPINANG (SK) — Aliansi Masyarakat Peduli PLN dan tokoh masyarakat turut andil dalam pertemuan dengan General Manager (GM) PLN Riau-Kepri Feby Joko Priharto, yang difasilitasi oleh Polres Tanjungpinang, Minggu (17/5/2015) malam.
Dalam pertemuan yang di lakukan tersebut General Manager (GM) PLN Riau-Kepri Feby Joko Priharto mengajak massa untuk bermusyawarah, dengan tujuan agar masyarakat mengetahui kondisi sebenarnya terkiat permasalahan listrik di Kota Tanjungpinang dan Bintan.
Dalam pertemuan tersebut Feby mengatakan, bahwa ia baru ditunjuk oleh PLN pusat menjadi General Manager untuk Kanwil Riau-Kepri. Dalam jabatan itu ia diperintah pihak PLN Pusat, untuk segera mengatasi krisis listrik yang terjadi di Tanjungpinang dan Bintan. Dalam kesempatan itu, ia berjanji akan menyelesaikan masalah listrik sebelum masuk bulan Puasa
“Komitmen tujuan saya adalah menyelesaikan masalah kelistrikan di Tanjungpinang, kami akan segera menuntaskan pasokan daya yang saat ini menjadi masalah,” ujarnya.
Secara teknis, Feby mengutarakan tentang permasalah kelistrikan yang terjadi di Tanjungpinang dan Bintan adalah akibat rusaknya mesin pembangkit berkapasitas 15 Megawatt di Unit 2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Capital Turbin Indonesia (CTI) di Galang Batang, Gunung Kijang, Bintan.
“Kami terus berusaha bekerja keras agar pembangkit di unit dua PLTU CTI Galang Batang dapat diperbaiki. Gress program kita akan upayakan ada tambahan pasokan daya Tekojo serta yang ada di Dompak, dan kemudian melakukan berbagai perbaikan. Jadi, sebelum puasa sudah normal. Kita targetkan pada 16 juni dan sudah siap beroperasi khususnya untuk PLTU, sesuai dengan scedule mereka sudah siap masuk ke sistem karena, sparepartnya telah datang dan tinggal dipasang,” ucapnya.
Salah satu koordinator aksi demo, Andi Cori Patahudin mengatakan, Kami sudah 15 tahun tersiksa, tapi PLN tidak ada niat sedikitpun untuk melakukan perbaikan, kami dijanji-janji palsu. Dan yang bapak sampaikan, sudah tidak bisa lagi kami tolelir, karena itu alasan klasik. Kami tidak butuh program, yang kami butuh adalah kerja nyata, dan tunjukkan kalau bapak mampu sebagai GM di PLN yang bisa merubah bobroknya kerja PLN disini. Karena kami sudah krisis kepercayaan kepada PLN.
Selain itu, Oktavio Bintana salah satu perwakilan massa, dalam kesempatan itu juga menyampaikan. Jika pendidikan anak di Tanjungpinang menurun, PLN harus bertanggungjawab. Pasalnya, pemadaman listrik akhir-akhir ini semakin marak menjelang dan masa pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMU, SMP yang baru saja digelar. (SK-YUL)