TANJUNGPINANG (SK) — Plt. Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, DR. H. Nurdin Basirun, S.Sos M.Si, beramah tamah dengan para Peserta Road Project Batam-Bintan (Expose Pembangunan Kelistrikan Interkoneksi 150 KV), di Rupatama Lt.4 Kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang, Selasa, (26/04/2016).
Ramah tamah ini dilakukan setelah sama-sama meninjau progres pembangunan interkoneksi listrik di Bintan. Acara ini dihadiri juga oleh SKPD dan FKPD dilingkungan Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam sambutannya, Nurdin Basirun, mengatakan, jika dirinya akan komitment dalam menyelesaikan persoalan kelistrikan di Kepri. Karena listrik merupakan unsur terpenting dalam mewujudkan pembangunan di Kepri.
“Tak henti-hentinya saya katakan. Permasalahan listrik ini tidak akan pernah saya abaikan. Kita akan terus mencari solusi yang terbaik. Listrik di Kepulauan Riau ini merupakan kebutuhan dasar dan merupakan unsur dari pembangunan,” kata Nurdin
Dalam sesi konferensi pers, Nurdin, juga menjawab beberapa pertanyaan wartawan. Salah satunya dia mengatakan jika progres pembangunan interkoneksi Batam-Bintan sedang terus dikerjakan.
“Saat ini sedang berjalan. Kita sudah menyambungkan listrik dari Batam ke Tanjung Uban. untuk Tanjung Uban menuju Sri Bintan dan menuju Air Raja. dan untuk ke Kijang, sedang dalam Progres pengerjaan. Target kita Juli sudah selesai. Dan yang menjadi kendala kita untuk proses penyelesaian ini, adalah pembebasan lahan dan hutan,” kata Nurdin.
Sementara itu, Kajati Kepulauan Riau, Andar Perdana Widiastono, menambahkan, jika dari sisi hukum, pihaknya akan terus memantai proses pelaksanaan interkoneksi tersebut.
“Dari segi hukum, kita ikut mengawasi progress interkoneksi ini. Keterlambatan yang terjadi akan kita awasi. Dan permasalahan seperti pembebasan lahan juga. Jika Juli sesuai janji PLN ternyata tidak terlaksana, ya kita cerai saja dengan PLN,” ujar Andar.
Nurdin kembali menimpali, agar Interkoneksi ini dapat segera selesai. PLN butuh bantuan yakni kerjasama dari semua elemen. Agar kendala yang dihadapi bisa segera terselesaikan.
“Masyarakat mungkin sudah kebal terhadap berbagai alasan yang disampaikan terkait kendala listrik ini. Namun, disinilah kita harus ikut membantu. PLN tidak bisa kerja sendiri. Pemerintah Daerah sudah pasti ikut turut membantu. Terlebih lagi masyarakat juga untuk saling membantu memberikan pemahaman,” kata Nurdin.
“Misalnya ketua RT/RW, berikan pemahaman kepada warganya terkait pembebasan lahan. Kan akan diberikan ganti rugi. Nanti juga, ketika listrik sudah mengalir kemasyarakat lainnya, tentu dari situlah pahala untuk kita juga terus mengalir,” tambah Nurdin.
Diakhir pers confrence, Nurdin, juga mengajak kepada pilar pers agar ikut membantu memberikan informasi yang benar dan tidak menyudutkan.
“Berikan informasi yang jelas dan jujur, salah kata maka salah informasi, tentu dampaknya juga akan buruk. intinya kita semua bekerjasama lah agar masalah listrik ini selesai. Termasuk dibutuhkan peran pers didalamnya,” tutup Nurdin. (SK-DY/R)