BATAM (SK) — Sungguh betapa sedih dan hancur hati ribuan pedagang kaki lima Kota Batam, karena nampaknya tidak akan ada lagi harapan bagi mereka, untuk bisa mengais rezeki sebagai pelaku Pedagang Kaki Lima (PKL/K5). Apapun ceritanya, Pemerintah Kota Batam, akan tetap menggusur kios mereka.
“Menko Polkam telah perintahkan saya, untuk meluruskan dalam waktu satu bulan saja. Kios liar tidak bisa. Seluruh pedagang akan dihabiskan. Yang punya kios di jalan protokol, sudahlah, korbankan dan ikhlaskan saja lah. Innalillahi,” Tegas Walikota Batam, H.Muhammad Rudi SE.MM.
Disampaikan juga oleh Rudi, bahwa dalam pelaksananan penggusuran tersebut, akan di ajak lah semua pihak, Dandim dan lain sebagainya. Seluruh pedagang akan dihabiskan dan akan dipakailah pasar induk Jodoh sana. Demi untuk Perbaikan Batam ke depan. Batam maju lagi.
“Jalan-jalan akan di bangun lagi, akan di perlebar, akan di bangun apa-apa lagi, yang jelas demi Batam menuju yang lebih baik. Lurah Camat akan saya kasih pelimpahan atau tugas baru lagi,” Tambah Wako Rudi, di Forum SKPD Lantai 4 Pemko Batam, Kamis, (31/03/2016).
Selain harus tahu tentang wilayahnya masing-macam keberadaan kios-kios liar dan rumah liar, Camat juga akan diberikan pelimpahan untuk mengurusi masalah sampah di wilayah masing-masingnya. Sungguh akan semakin berat tugas masing-masing Camat Batam ke depannya.
“Untuk Camat semuanya ini, saya mau kasih pelimpahan tugas satu lagi, selain itu semua tadi, yaitu mengurusi masalah sampah. Siapapun Camatnya, yang merasa tidak lagi mampu untuk menjalankan tugasnya sebagai Camat. Yaaaa, Silahkan daftar mengundurkan diri,” Tegas Rudi.
“Sebetulnya, kami sedih sekali Mbak, kalau sampai tidak bisa berjualan lagi. Kenapa pengusaha-pengusaha yang mendirikan bangunan di pinggir-pinggir jalan juga, tidak pula di apa-apain. Mereka bangun hotel, mereka bikin ruko. Apa karena mereka ada kasih uang banyak ?
“Ya Allaaaaah, Pak Rudi, teganya kepada kami para pelaku pedagang kaki lima ini, pendukung beliau juga. Kalau pun di pindah ke Pasar induk, apa cukup untuk semuanya. Nanti tak kebagian pula,” kata Salah seorang Emak, penjual buah beranak 4 sambil meneteskan air mata. (SK-Nda)