ANAMBAS (SK) — Sekolah Dasar Negeri 007 desa Linggai Besar kondisinya sangat memprihatinkan, sebanyak empat ruangan yang harus diperbaiki, dua ruangan diantaranya sudah sangat lapok bahkan nunggu roboh. Hal ini di ungkapkan salah satu guru Tatang Sutrisno, Senin (4/5/2015).
Menurutnya kondisi bangunan tersebut sudah layak untuk dilakukan rehap, jika dibiarkan lebih lama lagi dikhawatirkan memakan korban jiwa. Apalagi gedung sekolah saat ini dengan kondisi papannya yang lapok, bagian atas sudah banyak yang berlobang, lantainya juga sudah retak yang pastinya sudah tidak enak dipandang mata.
“Pihak sekolah sudah memberi laporan ke Dinas terkait, sampai hari ini masih belum ada tanggapan dan kami sangat khawatir sekali,” ucapnya.
Tatang menambahkan,” Saat ini proses belajar dan mengajar terpaksa kami gunakan diruangan majelis guru, ini saya lakukan untuk menghindar dari kejadian diluar dugaan dan agar anak didik dapat belajar dengan nyaman dan tidak berpikir akan terjadi roboh.
Sekolah ini sejak berdiri pada tahun 1980 belum pernah adanya perbaikan dan perhatian dari pihak pemerintah daerah kabupaten Kepulauan Anambas. kondisi ini sangat berbahaya bagi siswa yang akan melakukan aktifitas belajar bahkan keselamatan para tenaga didik sendiri.
Menurut salah satu wali murid (Muslim), sudah wajar dan selayaknya gedung sekolah itu dilakukan perbaikan kerena bangunan sekolah itu hanya menunggu korban saja dan hal ini kami anggap pemerintah seolah-olah menutup mata terkait kejadian ini.
“Saya sangat prihatin dan selaku wali murid sangat resah, apa nunggu ada korban dulu baru pemerintah sibuk memperbaikinya,” kata Muslim dikediamannya kemarin.
Menurut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Haizel mengatakan kepada awak media dimeja kerjanya bahwa, memang benar sudah ada laporan dari pihak sekolah terkait dengan kondisi Sekolah Dasar Negeri 007 yang sudah sewajarnya dibangun atau direhab, maka dari itu pihak Dinas sudah menganggarkannya.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi pemangkasan dan sekolah tersebut menjadi prioritas dari beberapa program yang lain, kerena ini menyangkut nyawa siswa,” ucapnya, Selasa (5/5/2015). (SK-Ind)