LINGGA (SK) — Akibat kemarau yang berkepanjangan sejak satu bulan terakhir, membuat warga Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Senayang, kesulitan air bersih. Pasalnya, hampir seluruh sumur yang ada di Desa tersebut, hampir mengalami kekeringan. Sehingga, membuat warga Desa tersebut, harus pergi ke Pulau lain untuk mendapatkan air bersih.
Abdul Rahman, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanjung Kelit, membenarkan telah satu bulan lebih kemarau melanda Desanya. Hal ini membuat masyarakat dihadapkan dengan susahnya untuk mendapatkan air bersih. Hal ini dikarenakan, sumur yang merupakan sumber air bersih bagi masyarakat mulai mengering.
“Bagi warga yang memiliki pompong, mereka dapat mengambil air di belakang Sei Tenam, dengan jarak tempuh 30 Menit. Saat mengambil air tersebut kita mengantri, karena warga dari daerah Pulau disekitarnya, mengambil ditempat yang sama,” ucapnya Selasa, (02/08/2016).
Musim kemarau panjang ini, kata Abdul Rahman, dialami masyarakat Tanjung Kelit tiap satu tahun sekali. hingga saat ini, warga belum ada solusi untuk mengatasi masalah kekeringan ini. Ditambah lagi, Desa Tanjung Kelit tidak memiliki anak sungai sebagai sumber air lain.
“Masalah air bersih ini sudah menjadi pemikiran kami bersama-sama. Kami berencana bersama Pemerintah Desa dan masyarakat, akan memperdalam sumur yang ada menggunakan Dana Desa (DD), sambil berfikir mencari solusi lain yang lebih tepat guna mengatasi permasalahan air ini,” jelasnya.
Sementara itu, hampir senada dengan Abdul Rahman, Abu, warga Tanjung Kelit, menuturkan, sudah satu bulan lebih Desanya tidak turun hujan. Padahal, dibeberapa wilayah yang ada di Lingga mengalami curah hujan yang cukup deras. Dengan tidak turunnya hujan sumur hampir kering, membuat warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Kalau pun turun hujan, tapi tidak pernah deras, hanya gerimis saja dan itu pun hanya beberapa saat.
“Bagi warga yang memiliki pompong, dapat mengambil diseberang pulau. Tapi bagi yang tidak memilikinya, hanya berharap dari air sumur yang ada, meski untuk mendapatkan air mereka harus menunggu berjam-jam,” unggahnya. (SK-Pus)