BINTANKEPRI

Desa Penaga Bintan, Sukses Lakukan “PANEN PERDANA”

×

Desa Penaga Bintan, Sukses Lakukan “PANEN PERDANA”

Share this article
Panen Perdana di Desa Penaga Bintan. (Foto : Martin)

SIJORIKEPRI.COM, BINTAN — Program revitalisasi Karamba Jaring Apung (KJA) yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga saat ini mulai menuai hasil optimal. Hal ini ditandai dengan mulai dilakukannya panen hasil produksi di berbagai daerah.

Salah satu diantaranya adalah keberhasilan program Revitalisasi KJA oleh BPBL (Balai Perikanan Budidaya Laut) Batam, di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang dibuktikan dengan dilakukannya panen perdana hasil kegiatan bantuan sarana budidaya laut APBN 2017, yang disejalankan dengan penyerahan sarana budidaya laut, serta Restocking Ikan Memo dan Ikan akap Putih, di KJA milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Maju Jaya, Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan, kabupaten Bintan, Rabu (22/11/2017).

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya KKP, Tri Hariyanto, yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, panen perdana ini merupakan bukti nyata keberhasilan program revitalisasi. Untuk itu, ia menekankan agar keberhasilan ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif dalam mengangkat kembali perekonomian masyarakat di pesisir Bintan, umumnya Kepulauan Riau.

BACA JUGA :  Bupati Lingga Minta 32 Anggota Paskibraka Maksimal Laksanakan Kewajiban

“Kami mengapresiasi upaya semua pihak dalam mensukseskan program revitalisasi ini, khususnya pada BPBL Batam. Panen perdana ini kembali memberikan harapan pada masyarakat, bahwa budidaya laut masih optimis untuk dikembangkan. Mudah-mudahan apa yang dilakukan hari ini bisa memberikan motivasi lebih bagi masyarakat untuk kembali menggeluti usaha budidaya laut ini ke depan,” kata Tri, di depan ratusan pembudidaya yang hadir.

Tri menambahkan, program revitalisasi KJA merupakan bentuk upaya pemerintah dalam menstimulus kembali pengembangan budidaya laut di sentral-sentral produksi. Oleh karenanya, ia berharap animo masyarakat dapat bangkit kembali. Bahkan menurutnya, pihak KKP menargetkan ke depan investasi di bidang ini, akan mulai masuk kembali.

“Kepulauan Riau, merupakan sentral budidaya laut nasional, dan menjadi salah satu Propinsi yang memberikan share produksi budidaya laut besar terhadap produksi perikanan nasional. Kami berharap dengan program ini, usaha masyarakat akan berkembang. Tidak hanya itu, kami berharap para investor dalam negeri akan melirik Kepulauan Riau sebagai ladang bisnis budidaya laut,” harapnya.

BACA JUGA :  Yeni Trisia Isabella Jabat Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri

Ditempat yang sama, Bupati Bintan yang diwakili oleh Sekda Bintan, Adi Prihantara, menyatakan apresiasinya atas keberhasilan program revitalisasi KJA oleh Ditjen Perikanan Budidaya, melalui BPBL Batam.

Menurutnya, program ini secara langsung akan membawa pengaruh besar terhadap pemanfaatan ekonomi sumberdaya perikanan khususnya budidaya laut di Kepulauan Bintan.

“Sejak dari dulu, Kepulauan Bintan dikenal sebagai daerah yang kaya akan sumberdaya kelautan dan perikanan. Usaha Budidaya laut menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat. Kedepan, saya yakin dengan dukungan seluruh pihak, usaha ini akan berkembang pesat, investasi masuk dan sudah tentu akan memberikan kontribusi terhadap pergerakan ekonomi Bintan”, ungkap Adi.

Sementara Kepala BPBL Batam, Toha Tusihadi, menjelaskan, instansinya diberi tanggujawab untuk merevitalisasi 300 lubang KJA di wilayah Propinsi Kepulauan Riau, yang tersebar di Kepulauan Natuna, Kota Batam, dan Bintan.

“Kegiatan Revitalisasi KJA ini meliputi dua kegiatan pokok, yaitu dukungan sarana dan prasarana serta pendampingan teknis. Hingga Tahun 2017, jumlah benih ikan yang diberikan mencapai 403.000 ekor benih, terdiri dari ikan bawal bintang, kakap dan kerapu,” ungkap Toha.

BACA JUGA :  81 Pelaku UMKM Kuliner Kepri Ikuti Diklat Manajemen Ekspor

Sementara hasil produksi kegiatan Revitalisasi KJA Tahun 2017 di Kota Batam dan Kabupaten Bintan, lanjutnya, mencapai 38,5 ton ikan Bawal Bintang dan Kakap Putih dengan nilai ekonomi lebih dari 1,9 milyar rupiah. Sedangkan untuk Kabupaten Natuna ditargetkan akan dilakukan panen pada pertengahan Tahun 2018 dengan target produksi sebesar 10 ton.

“Untuk menjamin kesinambungan dan penguatan kapasitas usaha Pokdakan, pada tahun 2018, KKP melalui BPBL telah memfasilitasi kerjasama dengan berbagai pihak. Pihak yang sudah menyatakan kesediannya untuk mendukung usaha budidaya laut antara lain Bank Indonesia, dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH),” ujarnya.

Kegiatan panen tersebut turut dihadiri Kadis Perikanan Bintan, Fachrimsyah dan jajaran, Perwakilan DKP Provinsi Kepri, Humas BPBL Batam, Faisal, Wadir Humas LKPI, Perwakilan HNSI, dan jajaran, dan ratusan masyarakat nelayan pembudidaya. (SK-MU)