KARIMUNKEPRI

Kecamatan Moro Siap Ekspor Kulit Kayu Bakau

×

Kecamatan Moro Siap Ekspor Kulit Kayu Bakau

Share this article
Kecamatan Moro Siap Ekspor Kulit Kayu Bakau. (Foto : Taufik)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Kecamatan Moro Siap Ekspor Kulit Kayu Bakau

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

SIJORIKEPRI.COM, KARIMUN — Kini, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun memiliki produk pertanian yang siap untuk di ekspor ke luar negeri, yakni satu komoditi yang relatif baru dan dapat menjanjikan pemasukan Negara dan masyarakat, melalui Ekspor Kulit Kayu Bakau.

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Ali Jamil, melalui keterangan persnya mengatakan, komoditas ini kian menggeliat. Program agro gemilang di Karimun ini mulai membuahkan hasil menggiatkan pelaku agri bisnis baru untuk Produk Ekspor baru, selain Kelapa yang merupakan komoditas Ekspos unggul Karimun.

Jamil menjelaskan, pelepasan kali ini menggenapkan total Ekspor Kulit Bakau dengan tujuan Philipina sebesar 131 ton. Pelepasan ekspor melalui unit kerja Karantina Pertanian di Tanjung Balai Karimun.

BACA JUGA :  8 Pengedar dan 2 Pemakai Narkotika Diringkus di Karimun

“Sesuai persyaratan ekspor negara tujuan, kami pastikan komoditas ini sehat, aman dan dapat penuhi persyaratan Sanitary And Phytonsanitary (SPS),” jelasnya, melalui keterangan tertulisnya, saat pelepasan 22 ton Kulit Kayu Bakau, di Pulau Moro, di Dermaga PT Pulau Mas Moro (PMS), Minggu, (18/8/2019).

Kulit Kayu Bakau yang tumbuh di kawasan pesisir itu, lanjutnya, dapat menghasilkan Tanin, untuk dimanfaatkan sebagai bahan penyamak.

“Bahkan beberapa sumber menyebutkan, bahwa Kulit Kayu Bakau juga bermanfaat bagi kesehatan,” katanya.

Sementara, Kepala Karantina Pertanian Tanjung Balai Karimun, Priyadi, juga menyampaikan, data dari sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerja data ekspor produk tumbuhan sepanjang tahun 2019.

“Sebanyak 3.418 ton senilai Rp 43,8 miliar tujuan Malaysia produk tumbuhan tersebut diantaranya air kelapa, bungkil Kelapa, Alpukat, Kencur, Damar dan Kelapa bulat,” jelasnya.

BACA JUGA :  Puting Beliung Hantam Belasan Rumah di Moro, Polisi Langsung Turun

Sementara untuk komoditas dari Bidang Karantina Hewan, hingga Agustus 2019, Sarang Burung Walet berhasil diekspor ke Singapura dan Taiwan sebanyak 339 kg, dengan nilai Ekspor mencapai Rp 39 miliar. Selain itu, madu tujuan Malaysia juga turut menyumbangkan Devisa Negara.

“Potensi Komoditas Pertanian yang besar dan akses dekat dengan Negara tetangga, Karimun memiliki peluang meraup Devisa dengan menjalin kerja sama bersama Pemda, khususnya dalam pemanfaatan peta, Aplikasi Komoditas Ekspor Pertanian , IMACE yang digagas barantan, dapat mendorong pembagunan pertanian berbasiskan Kawasan,” ungkap Priyadi.

Sementara itu, Asisten III Pemkab Karimun, Hurnaini, yang hadir dan melepas ekspor bersama Priyadi, juga menyampaikan, agar masyarakat agri bisnis di Karimun, baik Petani maupun Pengusaha, dapat membuka cakrawala dan menangkap peluang yang ada .

BACA JUGA :  CPNS Lulus PG SKD, Belum Tentu Lolos ke SKB

“Bertepatan dengan momen Kemerdekaan, Asda III juga mengajak masyarakat Karimun untuk bersama-sama mendorong kinerja Ekspor Komoditas Pertanian, wujudkan Indonesia maju,” ujarnya.

Dikatakannya lagi, untuk produk pertanian di Kabupaten Karimun cukup banyak, seperti Nanas dan Pisang yang sudah dilakukan Ekspor ke Singapura. Dengan demikian, produk pertanian sudah sangat menjanjikan untuk diekpos. Dimana, lahan Pertanian khusus Nanas lebih kurang 58 hektar yang siap memproduksi Nanas secara massal.

”Jadi kabupaten Karimun dibagi tiga daerah, yaitu untuk pulau Karimun dijadikan daerah industri dan pariwisata, kemudian, Pulau Kundur dijadikan pertanian dan pulau Moro sendiri Perikanan,” paparnya. 

Hadir juga dalam acara tersebut Kapolres Karimun, AKBP Hengky Pramudya SIK, berserta Kapolsek Moro, serta TNI dan para tamu undangan. (Wak Fik)