– Sampah Berserakan Dimana-Mana.
TANJUNGPINANG (SK) — Kinerja Dinas Kebersihan dan Tata Kota Tanjungpinang dipertanyakan. Pasalnya, keberadaan sampah laut di Kota Gurindam itu sudah menahun dan belum ada tindakan yang nyata dari instansi terkait untuk mengatasinya.
Padahal, sampah laut sudah berulang kali dikeluhkan warga karena sudah sangat mengganggu, seperti sampah laut yang berada di kawasan Pelantar II dan daerah sekitar Pasar Baru. Terlebih lagi saat air laut pasang, sampah mengapung hingga ke pemukiman warga.
Pantauan di lapangan Senin (20/10), kondisi sampah laut tersebut kian mengkhawatirkan dan sudah terjadi sejak dulu hingga sekarang. Namun, belum ada tindakan nyata untuk membersihkan sampah itu.
Meski Pemko Tanjungpinang sudah berulang kali mendapat penghargaan Piala Adipura. Hal ini menjadi pertanyaan bagi warga apakah penilaian Adipura itu dilakukan secara benar atau penilaian Piala Adipura tidak menilai aspek kebersihan laut.
Madi, salah seorang warga Tanjungpinang mengatakan, sampah laut di pelantar itu sudah bertahun-tahun dibiarkan menumpuk di sepanjang pinggir pantai.
“Sampah laut juga berserakan di bawah ruko yang ada di pelantar KUD, di lokasi sekitar Pasar Ikan dan tempat lainnya. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan warga masyarakat yang tinggal di sekitar tepi laut membuang sampah ke laut. Selain itu juga bila ada angin kencang dan gelombang kuat maka sampah akan berdatangan,” ungkap Madi.
Madi juga meminta agar Pemko Tanjungpinang memberikan teguran kepada masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Tata Kota Tanjungpinang Almazuar Amal megakui kondisi tersebut. Minimnya armada alat angkut sampah di laut menjadi penyebab menumpuknya sampah di laut.
“Alat angkut sampah di laut hanya dua, dengan kondisi dan wilayah seperti itu kita tak bisa maksimal,” ujar Almazuar.
Kendati demikian, persoalan minimnya armada kata Almazuar, sudah disampaikan kepada walikota Tanjungpinang dan direncanakan akan ditambah sebanyak dua armada angkutan sampah di laut yang baru di tahun 2015.
Seperti diketahui, Pemko Tanjungpinang telah menganggarkan dana untuk pengadaan alat angkut sampah khusus di laut dengan nama taksi sampah. Namun, berapa anggaran yang digelontorkan tidak jelas.
Namun, sampai saat ini peran taksi sampah tersebut belum berjalan optimal. Diduga, hal itu terjadi lantaran dinas terkait tidak peka terhadap persoalan sampah dipesisir pantai itu. (HK/SK-001)