– Cari Masukan Masalah Ketenagakerjaan
BATAM (SK) — Kondisi investasi di Kepri menarik Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan spesifik untuk melihat kondisi terakhir ketenagakerjaan dan investasi di Kepri.
ketua Rombongan Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf, saat kunjungannya di Pemko Batam, pada Kamis (28/1/2016), mengatakan, bahwa Kita sepakat, bahwa kesejahteraan tenaga kerja adalah hal yang wajib. Namun demikian, keberlangsungan investasi harus kita jaga juga.
Untuk itu, DPR berharap, kedepan hubungan harmonis antara pekerja dan penguasaha harus terus terjaga. Apalagi, saat ini Negara tetangga terus bersaing menawarkan banyak kemudahan berinvestasi.
“Kami berharap cost of money dapat dipotong, dan mogok kerja tidak berlarut-larut terjadi di Kepri,” kata Dede Yusuf.
Sementara itu, Tagor Napitupulu, yang mewakili Penjabat Gubernur Kepri, mengatakan, tantangan kita saat ini adalah diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).
“Dan kami berharap Komisi IX dapat memfasilitasi sertifikasi dan kompetensi bagi para pekerja di Kepri dan Batam. Agar, kedepan balai-balai pelatihan yang saat ini belum banyak berfungsi dapat segera dihidupkan dan berjalan,” harap Tagor.
Selain masalah balai latihan, Tagor juga menjelaskan bahwa saat ini 80 persen tenaga kerja di Kepri ini berpusat di Batam. Sisanya, tersebar di seluruh kabupaten kota Se-Kepri.
Ditempat yang sama, Kadisnaker Kota Batam, Zarefriadi, menjelaskan, bahwa di Batam jumlah perusahaan yang beroperasi kurang lebih 6000 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja terserap mencapai 300 Ribu orang ditambah 6000 tenaga kerja asing. Sepanjang Tahun 2015 lalu, jumlah Disnaker mencatat setidaknya terjadi 36 kali mogok kerja.
“Artinya dalam sebulan terjadi sekitar tiga kali mogok kerja,” jelasnya.
Kondisi ini memang sedikit tidak menguntungkan. Akibatnya pada tahun lalu, setidaknya delapan perusahaan melakukan efisiensi tenaga kerja dan 54 perusahaan tutup.
“Kami berharap, agar kedepan kita semua bisa sama-sama mencarikan solusi terhadap permasalahan ini,” harap Zarefriadi. (SK-DY/R)