GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
BATAMKEPRI

Nurdin Antusias “PELUNCURAN PROGRAM KLIK OLEH BKPM RI”

×

Nurdin Antusias “PELUNCURAN PROGRAM KLIK OLEH BKPM RI”

Sebarkan artikel ini

BATAM (SK) — Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Dr. H. Nurdin Basirun. S.Sos, M.Si, antusias dengan peluncuran Program Kemudahan Langsung Investasi Konstruksi (Klik) oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Thomas Lembong, di kawasan industri Batamindo, Batam, Jumat ,(03/02/2017).

“Saya sangat antusias dengan program Klik dari BKPM ini. Sebuah terobosan baru yang dibuat BKPM, untuk memajukan dunia usaha dan mendorong masuknya investasi asing ke Kepri. Tapi pak Kepala BKPM, kalau boleh nambah 1 lagi, saya usul Kabupaten Karimun turut dimasukan ke dalam wilayah Klik ini. Karena, di sana prospek investasi asing sangat menjanjikan,” ungkap Nurdin dengan wajah serius dan dibalas dengan anggukan oleh Kepala BKPM RI.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Kepri, Inspektur Jenderal Sam Budigustian, Walikota Batam, Muhammad Rudi, Wakil Walikota Batam, Amsakar Akhmad, Kepala BP Batam, Hartanto Reksodiputro, Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul, Bupati Bintan, Apri Sujadi, Kepala BP Kawasan Bintan, Muhammad Sholeh, Ketua DPRD Kepri, para pengusaha, FKPD Kepri dan undangan lainnya.

BACA JUGA :  Bupati Karimun Dampingi Gubernur Ansar Ahmad Buka Musrenbang Tingkat Kabupaten Karimun Tahun 2024

Lima kawasan industri yang masuk dalam program Klik adalah Kawasan Batamindo Industrial Park, Kawasan Industri Kabil, KIB Lobam, Kawasan Pariwisata Lagoi Bintan dan Kawasan Industri West Point Batam.

Wujud penetapan kelima wilayah industri tersebut, dituangkan dalam bentuk Penandatanganan nota kesepahaman atau MoU program KLIK antara Gubernur Kepri, Kapolda Kepri, Walikota Batam, Kepala BP Batam, Kepala BP Kawasan Bintan dengan Batamindo Industrial Park, Kawasan Industri Kabil, Kawasan Industri West Point Batam, KIB Lobam dan Kawasan Pariwisata Lagoi.

Nurdin melanjutkan, hampir semua Kabupaten/Kota di Kepri ini, penuh potensi yang bisa dijual untuk investor. Di bagian Timur, ada Natuna dan Anambas yang punya potensi Perikanan, Perdagangan dan Pariwisata. Di bagian Barat, ada pulau Bintan yang berhadapan dengan Vietnam dan Thailand, serta punya jalur laut yang strategis.

“Maka itu, kami juga minta bantuan Bapak Kepala BKPM, agar potensi wilayah kami ini bisa dikelola dengan optimal. Khusus untuk Karimun, memang belum terlalu banyak investasi asing di sana. Kendati demikian, jumlah investasinya hampir menyamai investasi asing di Batam,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Pansel Tetapkan 3 Nama Untuk "JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA"

Saat ini, menurut Nurdin, Pemprov Kepri sudah menyiapkan sembilan pulau yang penuh pontensi untuk diolah mendorong investasi asing.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI (BKPM), Thomas Lembong, mengatakan, program Klik adalah program untuk mempermudah investasi bagi investor di kawasan industri, yang dipilih dapat langsung memulai proyek konstruksi mereka sebelum memperoleh izin konstruksi.

Secara paralel, investor mengajukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lingkungan dan izin terkait lainnya, yang harus diselesaikan sebelum perusahaan berproduksi secara komersial.

“Khusus untuk Kepri kami menambah lagi kemudahannya, yakni tidak ada batas nominal jumlah investasi yang ingin menanamkan modalnya di kepri ini. Sementara wilayah industri lain yang masuk dalam program Klik, ada beberapa ketentuan yang kami berlakukan,” jelas Thomas sembari menyebutkan ada 18 kawasan industri yang dipilih pemerintah pusat untuk masuk dalam program Klik.

BACA JUGA :  Dua Kandidat Ketua IWO Batam “SIAP BERTARUNG”

Untuk itu, Thomas menghimbau, dengan kemudahan tambahan yang telah diberikan kepada Kepri, agar bisa membuat Kepri makin gesit dan agresif dalam mencari investor.

“Jangan menunggu, tetapi harus jemput bola,” ujar Thomas.

Presiden RI Joko Widodo, lanjut Thomas, sangat konsen dan serius dalam menggenjot investasi ini. Berbagai kemudahan dibuat oleh Presiden, agar ekonomi Indonesia bisa meningkat. Dari berbagai kebijakan investasi dan keuangan yang dilakukan Presiden, telah menaikkan peringkat Indonesia dari urutan 106 menjadi urutan 96.

Kenaikan itu, menurut Bank Dunia sebuah prestasi yang gemilang, yang tak pernah terjadi di negara lain. Bahkan, Bank Dunia memasukan ke dalam rekor dunia dalam prestasi menggenjot perekonomian. Dan itu dilakukan dalam kurun waktu 2,5 tahun.

“Presiden, bahkan menekankan kepada seluruh kabinet, agar tiap 3 bulan sekali ada terobosan baru,” unggah Thomas. (SK-DY/R)