BINTAN (SK) — Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Menpar RI), Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yakni ke Batam dan Bintan.
Arief membawa Dirjen Imigrasi Kemenkumham untuk melihat pelaksanaan Peraturan Presiden (Perpres) No 66 tahun 2015 tentang tambahan bebas Visa di beberapa pintu masuk. Sebagaimana diketahui, pelaksanaan Perpres tersebut belum bisa dilaksanakan di kawasan lagoi karena tidak masuk didalam Perpres.
Oleh sebab itu Pemda Bintan dan Prov Kepri mengusulkan Lagoi masuk yang bebas Visa. Menpar dan rombongan tiba di Pelabuhan Tanjung Uban pukul 10.00 wib, Jumat (3/7/2015), dan langsung meninjau Pelabuhan Pertamina Uban, selanjutnya menuju BBT Lagoi.
Menpar melaksanakan Sholat Jumat di Mesjid Lagoi dan dilanjutkan perjalanan ke Batam. Dari Bintan, Menpar dijemput langsung oleh Wakil Bupati bintan, Asisten, Bupati, Kepala SKPD dan Kabag Humas dan Protokol.
Arif mengatakan, Indonesia memiliki 15 bebas visa internasional, pintu masuk bebas visa itu salah satunya di Tanjung Uban, yakni Lagoi dan Lobam.
“Menurut surat keterangan Menkumham yang termasuk Tanjung Uban yakni Lagoi dan Lobam,” ujar Arif.
Tentunya, menurut Arif target ini akan lebih ditingkatkan pengawasanya. Tentunya, banyak memberikan pelayanan dan pengawasan jika wisman bebas berdatangan ke Kepri ini.
“Dimana sektor pariwisata kita akan ditingkatkan lagi, agar wisman semakin banyak berdatangan,” ujar Arif.
Menurut, Dirjen Imigrasi, Bambang Irawan, keputusan ini masih Keputusan Presiden ke depan akan diganti dengan Peraturan Menteri agar lebih singkat dan cepat.
“Juli ini secepatnya, Insyallah sekarang dalam proses,” ujar Bambang.
Menurut Arif, saat ini ketika standart global sudah kita bebaskan, maka pengamanan juga akan diterapkan dengan standarnya. Pembebasan Visa ini, harus didukung semua pihak.
“Misalkan ada wisman dari timur tengah hendak berkunjung ke Kepri, namun ribet prosesnya bandingkan negara tetangga, maka wisman tersebut pasti akan mencari yang tidak ribet,” ujar Arif.
Bayangkan, jika sektor pariwisata ini dikembangkan dengan baik dan wisman banyak yang datang maka akan menyebabkan rakyat setempat sejahtera.
“Oil dan Gas kita turun, namun Turism kita memiliki keunggulan. Migas kita yang ada jangan kita habiskan, karena untuk warisan ke anak cucu, maka sektor pariwisata ini yang harus diunggulkan,” ujar Arif. (SK-DY/R)