PONTIANAK – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah perairan Kalimantan Barat termasuk Perairan Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas yang berlaku mulai 11 November 2024 pukul 19.00 WIB hingga 13 November 2024 pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan pantauan, wilayah perairan Kalimantan Barat diperkirakan mengalami kondisi angin tenang hingga sedang, dengan kecepatan angin mencapai 15 knot.
Gelombang laut diprediksi berada pada kisaran rendah hingga sedang di beberapa wilayah perairan, dengan beberapa area yang diperkirakan tenang.
Kondisi Sinoptik
Pola angin di atas wilayah perairan Kalimantan Barat menunjukkan pergerakan yang bervariasi:
- Di utara Khatulistiwa, angin umumnya bertiup dari timur laut hingga tenggara.
- Di selatan Khatulistiwa, angin dominan dari barat laut hingga timur laut, dengan kecepatan berkisar antara 2 hingga 15 knot (1 hingga 4 skala Beaufort).
Prakiraan Cuaca dan Gelombang Wilayah Perairan
Berikut adalah prakiraan cuaca dan kondisi gelombang di beberapa wilayah perairan utama:
- Laut Natuna Utara: Angin dari utara hingga timur dengan kecepatan 2-15 knot, gelombang kategori sedang (1,25–2,5 m) pada 11 November malam, kemudian menurun menjadi rendah pada 12 November.
- Perairan Selatan dan Utara Anambas: Angin bertiup dari utara hingga timur pada awal periode dan bergeser menjadi dari timur hingga selatan pada hari berikutnya. Gelombang diprediksi dalam kategori rendah (0,5–1,25 m).
- Perairan Barat Natuna: Angin berhembus dari timur laut hingga tenggara dengan kecepatan 2-10 knot, gelombang berada pada kategori rendah.
- Perairan Pontianak – Mempawah dan Ketapang: Gelombang kategori tenang dengan angin bertiup dari timur laut hingga tenggara dengan kecepatan hingga 15 knot.
BMKG mengingatkan bahwa tinggi gelombang maksimum dapat mencapai dua kali lipat dari perkiraan tinggi gelombang yang tertera.
Masyarakat yang berada di wilayah perairan Kalimantan Barat, khususnya nelayan dan pelaku perjalanan laut, diimbau agar selalu memperhatikan perkembangan cuaca serta mengikuti panduan keselamatan dari otoritas setempat.
Prakirawan BMKG Pontianak,
Randy Ardianto
