GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
KEPRITANJUNG PINANG

Presiden Perdamaian Dunia Tetapkan Penyengat Pulau Perdamaian Dunia

×

Presiden Perdamaian Dunia Tetapkan Penyengat Pulau Perdamaian Dunia

Sebarkan artikel ini
Penetapan Pulau Penyengat sebagai Pulau Perdamaian Dunia oleh Presiden Perdamaian Dunia, DR Djoyoto Suntani, di Balai Adat, Pulau Penyengat. (Foto : Sugiarto Doso)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Presiden Perdamaian Dunia Tetapkan Penyengat Pulau Perdamaian Dunia

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Pulau Penyengat ditetapkan sebagai Pulau Perdamaian Dunia oleh Presiden Perdamaian Dunia, DR Djoyoto Suntani, di Balai Adat, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Minggu, (15/9/2019). Penetapan ditandai dengan penandatangan Prasasti dan penyerahan sertifikat oleh Presiden Komite Perdamaian Dunia.

Komite Perdamaian Dunia beranggotakan 202 anggota World Peace seluruh dunia, dengan utusan Indonesia sebagai Presiden.

DR Djoyoto Suntani menyebutkan, pada 15 September 2020 mendatang, akan membawa 202 angggota negara World Peace ke Pulau Penyengat. Dan pihaknya berkomitmen untuk memperkenalkan Penyengat ke seluruh negara.

Dia ingin Pantun dan Melayu dapat dikenal sepanjang masa. “Di Yunani ada Plato dan Kepri Raja Ali Haji dan Pantun,” tuturnya.

Gubernur Kepri, Isdianto, menyebutkan, Pulau Penyengat sudah ditetapkan Pulau Perdamaian dunia, untuk itu perlu di poles secara apik.

Perlu bersama-sama sharing apa yang patut dibuat untuk lebih buat daya tarik orang hadir di Pulau Penyengat. Pemprov Kepri, Pemko Tanjungpinang dan DPRD perlu duduk bersama untuk sinergi.

BACA JUGA :  Tri Tito Karnavian Resmikan Pulau Penyengat Sebagai Pulau Digital

Isdianto juga menyebutkan Tugu Bahasa akan dibangun lagi setelah tertunda, ini penting untuk ingat kembali lahirnya Bahasa Indonesia dari Pulau Penyengat. Pada kesempatan itu, ia juga mengimbau masyarakat Penyengat, untuk bicara pariwisata. Sikapi secara arif. Pariwisata dapat meningkatkan devisa. Saat ini Kepri posisi kedua devisa untuk negara.

“Kita harus bentengi iman dan takwa. Kita tak boleh antipati, tapi tetap terjaga budaya kita,” ajaknya.

Isdianto menyebutkan juga, hari ini sebuah sejarah, terpilihnya Pulau Penyengat sebagai Pulau Perdamaian Dunia ini sebagai kado terindah hari jadi ke 17 tahun Provinsi Kepri pada 24 September.

“Silahkan untuk buat event-event tertentu di Kepri. Bisnis Pariwisata tidak ada matinya,” ungkapnya.

Panitia pelaksana, Jepri Tan, dari Komite Perdamaian Dunia, sebelumnya mengucapkan terima kasih kepada Plt Gubernur Kepri H Isdianto S.Sos MM bersama ibu Rosmeri, Walikota Tanjungpinang H Syahrul S.Pd, Lis Darmansyah Ketua DPRD Provinsi Kepri, Zuriat Kekerabatan Riau Lingga, Djoyoto Suntani Ketua Commite Perdamaian Dunia, dengan anggota yang hadir dari Malaysia, Singapore, dan Indonesia.

BACA JUGA :  Gantikan Rahma, Kadis Kominfo Kepri Resmi Menjabat Pj Wali Kota Tanjung Pinang

Hadir pada acara penting itu, Asisten 2 Pemprov Kepri Samsul Bahrum, Kepala Kesbangpol Kepri Ir Lamidi MM, FKPD, Wakil Walikota Tanjungpinang Rahma SIP. Bobby Jayanto anggota DPRD Kepri dan Hendra Jaya Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, serta undangan lainnya.

Jepri Tan juga menyampaikan, bahwa agenda pagi ini sebuah agenda agak mendadak, yaitu Penobatan Pulau Penyengat sebagai Pulau Perdamaian Dunia, kenalkan Penyengat di 202 negara anggota Komite Perdamaian Dunia.

Visi bangun peradaban bumi, bahwa semua punya hak yang sama tidak dikuasai kelompok atau negara tertentu.

Jepri Tan anggota asal Tanjungpinang sangat ingin memperkenalkan daerah asalnya. Untuk itu, berbicara dengan H Isdianto disambut baik begitu juga kepada Walikota Tanjungpinang H Syahrul, yang mendukung penuh ide ini.

Sebelumnya dibacakan sejarah singkat Pulau Penyengat, oleh Raja Malik, Penyengat dimana dikenal Taman Para penulis (Bustan Al Khatibi).

Dalam sambutannya, Walikota Tanjungpinang H Syahrul, mengatakan, setelah penetapan Penyengat Pulau Perdamaian Dunia, perlu kita kaji lagi pilosofi segala penulisan tentang Penyengat, untuk kelola budi pekerti.

BACA JUGA :  Wan Samsi : Laporkan Jika Ada Tarif Yang Tidak Sesuai

“Karakter Bangsa yang kita galakkan ada di Gurindam 12. Dengan penetapan ini, dari 202 negara ikut menjadikan Penyengat sebagai destinasi, warga Kepri khususnya Penyengat untuk berbenah dalam menuju kancah Internasional,” harap Syahrul.

Sesudah acara, Kaban Kesbangpol Kepri, Ir Lamidi MM, menambakan, Penyengat perlu adanya pusat budaya melayu lengkap, museum lengkap dengan sejarahnya. Pusat Bahasa perlu di bentuk. Buat secara profesional dan termanage.

“Perlu gelontorkan anggaran besar untuk infrastruktur. Jadikan Gemerlap di malam hari. Jadi image Pulau Penyengat bisa dikelilingi lampu lampu hias yang cantik sekeliling jalan dipasang,” saran Lamidi.

Perlu jolok dana pusat, untuk perkuat sinergitas setelah penetapan Pulau Perdamaian Dunia. Lahan kosong dan gersang bisa dihijaukan dengan aneka tanaman buah, bisa dinikmati. Bisa dianggarkan melalui dinas terkait.

Jalan, MCK diperbanyak. Kesbangpol juga mendukung arahan Gubernur untuk majukan Penyengat.

“Ide pusat pendirian Tugu Bahasa Melayu, saran Gubernur saat sambutan, perlu diwujudkan kembali, agar ada sejarah yang bisa dikenang,” pungkasnya. (ds)