KEPRIPENDIDIKANTANJUNG PINANG

SDN 001 Tanjungpinang Barat Layak Terima Predikat Adiwiyata Tingkat Nasional 2019

×

SDN 001 Tanjungpinang Barat Layak Terima Predikat Adiwiyata Tingkat Nasional 2019

Share this article
Kepala Sekolah dan Pembina Adiwiyata SD 001 Tanjungpinang Barat, Khairul, bersama Sekretaris Tim Adiwiyata, Laili Hidayati. (Foto : Patar Sianipar)
banner 740x400

banner 740x400

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

SDN 001 Tanjungpinang Barat Layak Terima Predikat Adiwiyata Tingkat Nasional 2019

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — SDN 001, Tanjungpinang Barat, terpilih menjadi salah satu sekolah mewakili Provinsi Kepri, mengikuti pemilihan predikat sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2019. Pihak sekolah dan siswa sepakat predikat ini akan berhasil mereka raih.

Persiapan ke arah tersebut, telah dimulai beberapa tahun lalu. Siswa diberi pemahaman ramah lingkungan. Tidak heran, sekolah ini mengajarkan kepada siswa cara bercocok tanam yang baik. Sarana yang disediakan Adalah halaman sekolah, serta penyediaan beberapa bibit. Seperti menanam aneka sayuran seperti sawi dan terong, serta tumbuhan obat-obatan. Tanaman yang telah dikembangkan seperti jahe dan lengkuas.

Pembelajaran ramah lingkungan ini, tidak saja diberikan para guru, melainkan mengundang pihak luar. Salah satunya adalah pejabat di lingkungan Dinas Pertanian Kota Tanjungpinang, Senin, (5/8/2019), Dinas ini memberikan pengajaran kepada peserta didik, tentang pengolahan sampah tanaman untuk dijadikan pupuk kompos.

Sampah yang dihasilkan tanaman yang dikembangkan ini pun tidak dibuang. Semua daun tanaman yang sudah layu ataupun gugur, dikumpulkan untuk dikelola menjadi kompos, dan tidak ada yang dibakar.

BACA JUGA :  Tak Hilang Duyung di Bumi

Kepala Sekolah SD 001 Tanjungpinang Barat, Khairul S.Pd.SD, sekaligus Pembina Adiwiyata sekolah tersebut, mengatakan, selain pembiakan jenis tumbuhan, dan pengolahan sampah sekolah, sekolah ini juga mengembangkan kerajinan yang dihasilkan kertas yang tidak terpakai lagi.

Kegiatan ini, katanya dalam kaitan menuju predikat sekolah Adiwiyata tingkat Nasional tahun ini. ”Kita terpilih sebagai sekolah Adiwiyata tingkat kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepri, berkat kegiatan ramah lingkungan yang kita lakukan secara bersama, mulai dari para guru, hingga ke siswa,” ujar Khairul, Kamis, (8/8/2019).

Untuk menghasilkan sampah yang akan diolah, para siswa dan guru selalu menggiatkan kegiatan gotong royong. Dengan kegiatan gotong royong yang dilaksanakan ini, tentu akan menjadikan sekolah berhasil mencapai sekolah ramah lingkungan menuju predikat Adiwiyata.

“Dengan menggiatkan kegiatan ramah lingkungan inilah, maka tahun lalu kita terpilih sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kepri. Penilaian dilakukan oleh tim penilai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kepri,” paparnya

Khairul berharap, usaha ini membuahkan hasil. Predikat sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional optimis akan mampu diraih. Karena adanya kerjasama antara orang tua, masyarakat, komite, dan guru, serta siswa sendiri.

BACA JUGA :  FORKI Tanjungpinang Gelar Pelatihan “WASIT dan PELATIH”

Ketua Tim Adiwiyata SD 001 Tanjungpinang Barat, Endang Subekti S.Pd.SD, menambahkan, sejak awal, sekolah ini telah membudayakan sikap ramah dan akrab, baik siswa ke guru, orang tua ke guru, mau pun siswa dengan lingkungan sekolah. Seluruh orangtua siswa selama ini telah melakukannya. Hal ini dalam rangka memajukan kualitas sekolah, dan mendukung pencapaian program Adiwiyata ini.

”Jadi, kita sebagai pihak sekolah harus menghargai itu, dan disini juga kami dari pihak sekolah selalu mengajak siswa untuk terus melakukan hal yang bersifat kreatif dan positif,” tambah Endang Subekti.

Adiwiyata adalah upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma, serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-cita pembangunan berkelanjutan. Adiwiyata merupakan nama program pendidikan lingkungan hidup.

Di lokasi yang sama, Farida, salah seorang guru SDN 001 Tanjungpinang Barat yang sudah pindah ke sekolah lain, menambahkan, dirinya salah satu guru yang diberi tugas mengolah kertas yang tidak terpakai lagi saat masih bertugas disitu. Kertas ini tidak dibuang melainkan diolah menjadi kerajinan yang bisa dimanfaatkan.

BACA JUGA :  Seorang Mucikari Prostitusi Online Diringkus di Tarempa, Ini Modus Pelaku

Farida merupakan pelatih pembuatan keranjang dari kertas bekas. Selain mengajarkan ke siswa, ia juga mengajarkannya ke para orang tua, agar dapat diteruskan ke anak-anak di rumah..

”Dari pada kertas-kertas ini dibuang, lebih baik dimanfaatkan. Dapat dinikmati, dan ada yang bisa dijual, dan dapat menambah kas sekolah,” katanya.

Sekretaris Tim Adiwiyata, Laili Hidayati S.Pd.SD, mengatakan, kegiatan gotong royong bersama orang tua dimulai awal tahun 2017.

“Alhamdulillah, bulan Mei 2017 Masuk 10 besar Adwiyata tingkat kota Tanjungpinang,” sebutnya.

Laili mengatakan, pada Agustus 2018, tim penilai DLH Provinsi melakukan penilaian kelapangan, dan hasilnya sekolah kita berhasil masuk 10 besar Adwiyata tingkat Provinsi, dan akan menuju ke tingkat nasional.

Untuk itu, kita dari pihak sekolah tak lupa berterima kasih kepada para orang tua murid yang juga berperan dalam proses demi proses untuk pencapaian ini.

“Peranan para orangtua murid disini sangat berarti, dan kita mengucapkan terimakasih, semoga segala upaya yang sudah dilakukan untuk penilaian tingkat nasional membuahkan hasil yang memuaskan juga nantinya,” harap Laili. (Wak Tar)

Ketua Tim Adiwiyata SD 001 Tanjungpinang Barat, Endang Subekti, memantau kegiatan yang sedang berlangsung. (Foto : Patar Sianipar)
Farida, pelatih pembuatan kerajang dari kertas bekas. (Foto : Patar Sianipar)