PROFIL

SRI RAHAYU

×

SRI RAHAYU

Sebarkan artikel ini

Sri Rahayu, S.Pd.AUD

Pengelola Paud Terpadu Lovely Lovita
PRESTASI :
– Juara I Pengelola PAUD Berprestasi Tingkat Kota Tanjungpinang Tahun 2014
– Juara I Pengelola PAUD Berprestasi Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2014

Model TERAAC Tingkatkan Kualitas Manajemen Pendidikan

Tanjungpinang (SK) – Berbagai macam metode dalam meningkatkan kualitas manajemen di lembaga pendidikan terus dilakukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Seperti halnya, di lembaga pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terpadu non formal Lovely Lovita Kota Tanjungpinang. Dengan mengedepankan penampilan, ternyata lembaga Paud ini sudah banyak diminati oleh masyarakat luas. Sri Rahayu, sebagai pengelola Paud Terpadu Lovely Lovita akan berbicara tentang keunikan dari lembaga yang dipimpinnya sejak tahun 2008 lalu sampai sekarang. Dengan menjual metode penampilan, ternyata Paud yang dipimpinnya sukses dan saat ini masyarakat terutama kalangan menengah kebawah banyak yang tertarik.

“Kita memiliki keunikan tersendiri dengan metode penampilan yang paling utama, karena dengan cara ini tentunya bisa menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di lembaga ini,” ujar Sri Rahayu kemarin.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ibu kelahiran Dabo Singkep 49 tahun silam ini menuturkan, manfaat dengan penampilan ini adalah yaitu seperti berjualan kue atau makanan. Bila diluarnya berpenampilan menarik, tentunya orang akan membelinya. Begitu juga dengan lembaga Paud non formal yang ia pimpin, dengan tampilan seragam menarik dan tampak depan dari sekolah tersebut juga enak dipandang, tentunya banyak masyarakat yang ingin mengetahui dan masuk ke lembaga tersebut.

Disamping metode penampilan, Sri juga mengkombinasikan dengan metode lain dengan diberi nama model TERRAC yang akhirnya bisa menghantarkannya dan membuatnya mendapat prestasi juara dalam pengelolaan Paud. Juara I (Satu) Pengelola PAUD berprestasi tingkat Kota Tanjungpinang dan Juara I (Satu) Pengelola PAUD Tingkat Provinsi Kepri tahun 2014 ini mengungkapkan, dengan metode model TERRAC, lembaga tersebut ternyata mendapat respon yang sangat baik ditengah-tengah masyarakat dan juga melebihi dari target yang sudah ditetapkan.

“Dari target kita 60 murid dengan tiga kelas sekarang meningkat menjadi 68 murid. Alhamdulillah dengan metode ini dan berdasarkan apa yang kita buat ternyata diminati oleh orang tua murid. Metode ini baru pertama sekolah kita menerapkannya di Kepri dan kita juga berharap agar lembaga Paud lain bisa menirunya,” kata ibu dari tiga orang anak yang tinggal di perumahan Mutiara Villa ini kemarin.

Atas prestasi yang ia raih, maka tanggal 6 Agustus mendatang, Sri akan mengikuti lomba pengelolaan Paud Tingkat Nasional mewakili Kepri di Bandung.

Sri menjelaskan, dari tulisan yang ia buat dengan menyandang predikat juara satu tingkat kota dan provinsi dengan judul model TERRAC terbukti dapat membantu masyarakat menengah ke bawah.

Model ini memiliki karakteristik yaitu pertama, pola pengembangan melibatkan seluruh potensi lembaga dan masyarakat untuk turut bertanggungjawab pada mutu pendidikan. Hal ini dilakukan dengan cara mengikutsertakan peran masyarakat dan menyiapkan tenaga pendidik yang terampil dan kreatif dalam mengolah lingkungan menjadi sumber belajar.

Kedua, pola dengan manajemen pengelolaan melalui model TERRAC mengutamakan partisipasi masyarakat, meliputi keikutsertaan masyarakat dalam penyediaan dana operasional dan infrastruktur, mengadakan jaringan kerjasama dengan instansi terkait yang mendukung program, pelaksanaan, pemantauan secara menyeluruh, penilaian dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

Inovasi model pengelolaan PAUD model TERRAC adalah singkatan dari dimensi Tangible, Emphaty, reliability, responsiveness, assurance, competition.

Tangible (Penampilan). Artinya, bagaimana situasi dan kondisi lembaga tampak baik. Beberapa aspek dalam penampilan, misalnya kerapian, kebersihan, keteraturan dan keindahan.

Emphaty (Perhatian). Artinya, lembaga memberikan perhatian penuh kepada pelanggan. Beberapa aspek dalam perhatian, misalnya melayani pelanggan dengan ramah, memahami aspirasi mereka, dan berkomunikasi dengan baik.

Reliability (Keterpercayaan). Artinya layanan sesuai dengan yang dijanjikan, misalnya dalam rapat, brosur dan sebagainya. Layanan semacam itu dapat berlangsung terus menerus dan bukan hanya pada waktu-waktu tertentu. Beberapa aspek dalam keterpercayaan, antara lain kejujuran, aman, tepat waktu, dan ketersediaan.

Responsiveness (Ketanggapan). Artinya, lembaga harus cepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan. Beberapa aspek dari ketanggapan, misalnya tanggap terhadap kebutuhan pelanggan dan cepat memerhatikan dan mengatasi keluhan yang muncul.

Assurance (Keterjaminan). Artinya, lembaga mampu menjamin kualitas layanan yang diberikan. Beberapa aspek dalam keterjaminan, misalnya kompetensi guru/staf dan keobyektifan.

Competition (Daya saing), artinya lembaga mampu bersaing dengan lembaga lain, baik ditingkat kecamatan, kabupaten Provinsi, Nasional bahkan Internasional terutama pendidik ,mutu siswa dan lembaga.

Kegiatan pendukung terlaksananya manajemen PAUD dalam jejaring kemitraan menuju kemandirian melalui model TERRAC adalah peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini, peningkatan kemampuan SDM dan layanan lembaga pada pengembangan anak usia dini, peningkatan kemitraan dengan dunia usaha dan media massa yang mendukung proses PAUD, dengan membuat kesepakatan perjanjian dan peningkatan kemitraan dengan program pemerintah di daerah maupun di pusat.

Sri mengatakan, penerapan manajemen PAUD melalui model TERRAC di PAUD Terpadu Lovely Lovita dapat meningkatkan keefektifan manajemen dan kemandirian dalam membangun jejaring. Hal ini juga sesuai dengan visinya yaitu ‘Menuju PAUD Terpadu yang Berkarakter, Kreatif, Inovatif berdasarkan Iman dan Taqwa dengan Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa, Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif’.

Untuk mencapai visi tersebut maka ditetapkan misi mengembangkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa, menggali dan mengembangkan bakat dan keterampilan anak didik secara proposional sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, membentuk kepribadian dan karakteristik yang kreatif jasmani dan rohani dan mensosialisasikan beragam kegiatan didalam dan diluar lembaga agar anak lebih mengenal lingkungan

Dampak kegiatan PAUD yang telah dicapai dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman orangtua dan tenaga pendidik serta pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan dan perkembangan anak usia dini.

Seperti mengidentifikasikan perkembangan anak usia dini dan mengaplikasikan hasil identifikasi tumbuh kembang anak dan fisiologis yang bersangkutan melalui kerjasama dengan dinas kesehatan di wilayah.

Kemudian, mengembangkan minat bakat dan mental anak melalui kegiatan modelling, memasukkan nilai-nilai karakter pada proses dan kegiatan pembelajaran dan dilaksanakan melalui pembiasaan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kermenterian Pendidikan Nasional.

Membantu anak-anak usia balita yang standar ekonomi orangtuanya kurang mampu dengan membebaskan biaya pakaian dan operasional. Hal ini dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan dinas sosial di kota, provinsi dan Kementerian Sosial.

Mengenalkan pada anak usia dini bagaimana belajar langsung dilapangan sesuai tema kegiatan ini dilaksanakan melalui bekerjasama dengan Polres, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, RRI, Radio, TV, Kebun Binatang, Supermarket, TNI-AL, Perkebunan, Pemadam Kebakaran dan lain-lain.

“Sebagai tindak lanjut dari penyelenggaraan pendidikan dengan manajemen PAUD dalam jejaring kemitraan menuju kemandirian melalui TERRAC, kita telah mendiseminasikan ke lembaga PAUD yang lainnya sehingga mulai terlihat beberapa PAUD yang mencoba menerapkan di lembaga mereka, yaitu TK Satu Atap (Satap) Tanjung Siambang, TK Satap Dompak, KB Salini Kids, KB Al-Amin, KB Khazannah, KB Pioneer, KB Dian Nusantara dan Kelompok Bermain se-Kabupaten Bintan,” sebut Sri. (SK-02)

banner 200x200
Follow