LINGGA (SK) — Warga Desa Kuet, Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, mulai merasa resah dengan maraknya permainan judi Cingkoko, Bola golek dan Rolet di desa mereka. Permainan judi ini di bandari oleh salah seorang taoke (Bos) setempat, bahkan diduga judi ini dibekingi oleh oknum aparat, meski mengaku resah atas maraknya perjudian tersebut, namun, masyarakat takut untuk bertindak lebih jauh.
“Kami takut melapor, karena masyarakat menduga judi tersebut dibekingi oknum aparat, nanti malah jadi bumerang bagi kami sendiri,” kata salah satu sumber, warga Pancur kepada awak media, Jum’at (14/8/2015).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Masjid Jamik, Daik Lingga, H Abdul Gani, yang meminta agar pihak terkait menutup tempat perjudian tersebut, karena permainan judi tersebut mulai meresahkan warga, tidak hanya kalangan generasi muda saja yang ikut bermain, namun, beberapa oknum juga ikut bermain, bahkan saya mendapat laporan dari salah seorang warga diduga, ada oknum Camat yang ikut bermain judi tersebut.
“Tentu saja ini bukan contoh yang baik, bila ada aparat penegak hukum dan seorang pemimpin wilayah diduga ikut bermain judi, kepada siapa lagi masyarakat hendak mengadu, yang ditakutkan lagi, ini menjadi pembelajaran bagi anak-anak didaerah itu, bila berawal dari judi dikuatirkan akan mengarah kasus pencurian,” terangnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Sijori Kepri, perjudian di Desa Kuet, karena di desa tersebut adanya tournamen sepak bola yang sedang berlansung sejak dua minggu terakhir, disamping membuka tournamen juga di buka lapak judi, apakah permainan judi ini mempunyai kontribusi untuk tournamen tersebut tidak diketahui. (SK-Pus)
LIPUTAN LINGGA : PUSPANDITO
EDITOR : DEDI YANTO
